H. Nurfaiv Chaniago

MENJELANG 50 Tahun Universitas Lampung, tim melakukan wawancara khusus dengan 50 tokoh di Lampung dalam rubrik ‘Unila di Mata Mereka’. Rubrik ini berisi testimoni maupun kritik dan saran yang sifatnya mendukung kemajuan Unila. Kali ini tim mewawancarai Ketua Muhammadiyah Lampung H. Nurfaiv Chaniago. Seperti apa Unila di mata mereka, berikut hasil laporannya:

Bagaimana pengalaman pribadi Anda berinteraksi dengan Unila ?

Selaku pimpinan wilayah Muhammadiyah Lampung saya pernah menandatangani MoU Muhammadiyah-Universitas Lampung beberapa waktu silam. Alhamdulillah kerja sama itu berjalan baik. Kesan saya selama beberapa kali diundang ke Unila, saya melihat makin ke sini ada ‘greget’ khususnya dalam bidang agama.

Selama 48 tahun berada di Lampung, saya menilai Unila sekarang sudah banyak kemajuan. Jumlah doktor dan profesor terus bertambah. Begitu pula lulusan yang sudah dihasilkan sudah mencapai ratusan ribu orang. Akan tetapi pertambahan itu tidak berbanding lurus dengan penyelesaian persoalan di Lampung, khususnya masalah kemiskinan. Sudah berapa banyak sarjana tercipta namun solusi permasalahan tersebut belum juga terselesaikan.

Bagaimana peran Unila di masyarakat ?

Peran Unila salah satunya adalah mempersiapkan ilmuwan. Namun dunia perguruan tinggi harus mendorong para mahasiswanya menjadi cendikiawan. Mahasiswa tidak mesti dibatasi dengan disiplin ilmu semata. Akan tetapi seharusnya apa yang diajarkan dalam disiplin keilmuan sedapat mungkin dikaitkan dengan persoalan yang ada dan dari disiplin keilmuan yang ada.
Namun bukan hanya sekadar ilmu, apa yang diajar dan dipelajari harus bermafaat bagi perkembangan dan kemajuan bangsa, khususnya Lampung. Perguruan tinggi seharusnya mampu melahirkan solusi atas berbagai persoalan masyarakat yang terjadi. Dan itu mesti dijawab. Sehingga perguruan tinggi melahirkan para alumnus kaum muda yang betul memilki kepekaan dan kepedulian sosial bukan orang-orang yang ‘masa bodo’ terhadap persoalan-persoalan yang terjadi.

Harapan Anda terhadap Unila ke depan ?

Harapan saya di samping melahirkan ilmuan, Unila diharapkan mampu menciptakan rintisan-rintisan para cendikiawan. Para pemikir besar ini lah yang nantinya memperbanyak penelitian-penelitian yang hasilnya diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan dan tantangan yang ada. Hasil penelitian itu sodorkan kepada pengusaha dan pemerintah yang membutuhkan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Selanjutnya, perbanyak lagi kerja sama dengan stakeholder baik pemerintah dan swasta. Unila milik pemerintah, mesti menjawab problematika yang ada. Saya menilai saat ini Unila masih terlalu lambat menanggapi persoalan-persoalan masyarakat kita. Harapannya ini dapat dipercepat. Jangan hanya berorientasi pada penciptaan sarjana untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.[*]