(Unila): Tujuh mahasiswa asing yang tergabung dalam program Darmasiswa mengikuti orientasi kampus Universitas Lampung (Unila) atau pembekalan sebelum mengampu perkuliahan di kampus setempat. Kegiatan berlangsung di ruang kerja rektor, lantai II Rektorat Unila, Selasa (1/9).

Acara dipandu Kasubbag Tata Usaha UPT Pengembangan Kerja Sama dan Layanan Internasional Suratno, S.Pd., M.H. Materi yang diberikan di antaranya mengenai keimigrasian, budaya Indonesia, dan bahasa Indonesia untuk komunikasi awal.

Dalam presentasinya Suratno menjelaskan, Darmasiswa merupakan program beasiswa parsial dari pemerintah Indonesia untuk mahasiswa asing dari berbagai negara yang tertarik mempelajari Bahasa dan seni budaya Indonesia, di antaranya musik, kuliner, dan kerajinan tangan khas Indonesia. Para peserta bisa memilih satu di antara subjek-subjek tersebut di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ikut berpartisipasi dalam Darmasiswa.

Ketujuh mahasiswa asing itu antara lain Katerina Bartosova dari Republik Ceko, Aygerim Murzagaliyeva dari Kazakhstan, Rosat Ya dari Kamboja, Muslimah Hayiyakoh dari Thailand, Sanako Kobayashi dari Jepang, Kim Dung Tran dari Vietnam, dan Zhu Xi dari Republik China.

“Dua peserta yang sebelumnya mendaftarkan diri tidak hadir dalam kegiatan ini. Mereka adalah
Deshra Jimberi asal Papua Nugini, dan Turobjon Zoirov asal Uzbekistan,” ujarnya.

Selama beberapa bulan ke depan para mahasiswa asing ini mengikuti program perkuliahan. Kehadiran mahasiswa asing ini dalam rangka mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, khususnya budaya Lampung. Keberadaan mereka yang menimba ilmu di Unila merupakan salah satu langkah untuk mencapai world class university.

Selama berada di Unila mereka akan didampingi oleh UPT PKLI sebagai provider. UPT baru yang merupakan pengembangan dari bagian kerja sama Unila ini juga memfasilitasi kegiatan belajarnya. Sementara dalam minggu ini mereka mengikuti orientasi yang antara lain kegiatan campus tour di Unila dan city tour di sekitar Bandarlampung.

Untuk mata kuliah Bahasa Indonesia,  mereka diasuh langsung oleh para dosen Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dari program studi Bahasa Indonesia FKIP Unila. Sementara dalam mempelajari musik dan tari tradisional Lampung, mereka dibantu oleh mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila.[*]