Siswa SMA yang berharap banyak dari hasil ujian nasional (UN) untuk memuluskan langkahnya masuk Universitas Lampung (Unila) harus bersiap kecewa. Rektor Unila Sugeng P. Harianto menegaskan, tidak memprioritaskan UN sebagai pertimbangan untuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

Menurut Sugeng, hal itu didasarkan pada rawannya permainan di tingkat sekolah. Jika persentase UN ditetapkan tinggi, misalnya, maka sekolah akan berusaha mengatrol nilai siswa melalui nilai rapor. Sehingga yang terjadi kalau hasil UN rendah, sekolah akan menaikkan nilai rapor siswa.

”Nah, tidak bisa seperti itu. Kalau nilai rapor tinggi dan UN rendah, ini kan menjadi kualifikasi rendahnya siswa di sebuah sekolah untuk dapat diterima di Unila. Yang benar itu seimbang. Artinya, kualitas sekolah itu excellent,” urai Sugeng kepada Radar Lampung kemarin (29/4).

Sugeng menerangkan, dengan pola seperti ini akan ada evaluasi terhadap sekolah. Jika nilai rapor dan UN siswa jeblok, pihak sekolah harus bertanggung jawab. Sebab, berhasil tidaknya proses pembelajaran salah satu indikatornya adalah nilai rapor dan kemampuan siswa menjawab soal UN.

”Jadi, kami tidak memberi UN persentase untuk sementara pada tahun ini. Kecuali kalau ada perintah menteri. Mungkin tahun depan. Sekarang ini kredibelnya UN belum pasti. Kalau sudah kredibel sekali, baru kami pakai,” kata rektor yang menjabat hingga 2015 itu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memang tidak menetapkan berapa porsi nilai UN dan rapor untuk kelulusan SNMPTN. “Penetapan kelulusan di SNMPTN itu kewenangan rektor,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Nuh beberapa waktu lalu.

Meskipun begitu, Nuh mengatakan bahwa tidak mungkin nilai UN hanya memiliki bobot sepuluh persen atau bahkan lima persen untuk kelulusan SNMPTN. ”Saya rasa, rektor memiliki pertimbangan tertentu untuk menetapkan bobot nilai UN dan rapor secara proporsional,” ungkapnya.


Sumber : Radar Lampung, Rabu, 30 April 2014

Artikel ini diambil dari berbagai media yang memberitakan Universitas Lampung, tidak memperhitungkan ada kerja sama atau tidak dan perlu dikonfirmasikan ke Unila jika ada hal yang tidak jelas.