(Unila): Universitas Lampung (Unila) aktif berperan dalam memperkuat kolaborasi global dengan berpartisipasi dalam Higher Education Partnerships Conference (HEPCON) 2024, yang berlangsung di Balai Kartini Convention Center, Jakarta, 29 hingga 31 Agustus 2024.
Konferensi ini menjadi platform penting bagi institusi pendidikan tinggi di Indonesia untuk menghadapi tantangan era digital melalui kemitraan internasional yang lebih erat.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., yang hadir bersama Kepala UPT PKLI Prof. Irza Sukmana, menyatakan komitmennya untuk memperluas jaringan kerja sama lintas batas.
Dr. Ayi menjelaskan, HEPCON adalah kesempatan strategis untuk menjalin kemitraan baru dan inovatif di tengah pesatnya perkembangan teknologi global.
Prof. Irza menambahkan, HEPCON bukan hanya sebagai ajang tukar ide, tetapi sebagai upaya membangun fondasi dunia pendidikan lebih inklusif dan berdaya saing melalui kemitraan yang solid.
“Kolaborasi internasional kini menjadi kunci untuk menghadapi dinamika global yang terus berubah,” ujarnya.
HEPCON 2024 juga menegaskan komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) dalam mendukung pengembangan pendidikan tinggi yang berdaya saing global.
Dengan kebijakan inovatif dan dukungan aktif terhadap penyelenggaraan konferensi ini, Ditjen Diktiristek bertujuan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral yang telah terjalin.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Ganefri, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyoroti pentingnya kolaborasi internasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
“Diskusi dan kerja sama yang terjadi di HEPCON 2024 diharapkan dapat memberi kontribusi signifikan dalam mengurangi kesenjangan pendidikan dan membentuk komunitas akademik global yang lebih kuat,” ungkap Ganefri.
HEPCON 2024 diharapkan dapat menjadi katalis perubahan signifikan dalam pendidikan tinggi, dengan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan kolaborasi antara universitas-universitas di Indonesia dan mitra internasional.
Kegiatan juga berpotensi memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan pendidikan tinggi yang lebih terhubung, kompetitif, dan responsif terhadap tantangan global, serta mendorong pertumbuhan akademik dan profesional secara global. [Rilis]