(Unila): Keselamatan para warga dan pekerja sektor pariwisata di sekitar pantai harus terjamin dengan bekal yang cukup untuk menjaga keselamatan diri dan para wisatawan. Hal ini merupakan kewajiban yang mau tidak mau harus dipenuhi para pekerja di sektor pariwisata.

 

Untuk mengantisipasi kejadian yang berakibat fatal, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) mengadakan program kerja Ocean Aid yakni pelatihan pertolongan pertama yang dihadiri petugas pantai, penjaga warung dan beberapa warga.

Pelatihan ini digelar di Pinggir Pantai Cemara Indah Desa Bandar Negeri, Labuhan Maringgai, Lampung Timur pada Sabtu, 27 Juli 2024. Program kerja Ocean Aid dicetuskan Tim KKN yang terdiri dari Hafidz Sirojudin Azhar, Eka Amelia, Nathania Santa Nigel Simbolon, Devi Kurnia Safitri, Aninda Syifani, M. Naufal Akbar, dan Nani Yuniza, serta dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan Tarkono, S.T., M.T.

Pada penyosialisasian program, Tim KKN mengedukasi terkait pertolongan pertama tersengat ubur-ubur, ikan pari, bulu babi, dan gigitan ular. Kemudian terdapat pelatihan bantuan hidup dasar pada korban gawat darurat yakni pengenalan dan penanganan pertama korban, penilaian kesadaran korban, pemeriksaan nadi dan pengenalan henti jantung.

Selain itu terdapat pemeriksaan pernapasan dan pengenalan obstruksi jalur napas, serta pelatihan resusitasi jantung paru. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan keselamatan dan keamanan masyarakat, serta wisatawan pantai cemara indah, karena hingga sekarang masih kurang petugas-petugas yang terlatih dan terampil menangani kondisi gawat darurat.

“Pelatihan ini sangat penting diberikan kepada petugas dan masyarakat di pantai. Karena pelatihan ini kami menjadi tahu bagaimana cara memberikan pertolongan tepat dan sesuai pada korban yang tersengat hewan laut di pantai,” pungkas Nur Japar warga yang menghadiri pelatihan.

Program kerja yang dibentuk atas saran dan arahan aparat desa, serta pengurus pantai  ini tidak hanya memberikan materi terkait pertolongan pertama dan bantuan hidup dasar, namun juga mempraktekan simulasinya. Jika dibiasakan terus menerus dan saling berbagi ilmu kemampuan ini akan sangat membantu masyarat di masa depan.

“Kami berharap pelatihan ini akan menghasilkan petugas-petugas pantai yang terampil menangani kondisi gawat darurat. Keterampilan pemberian bantuan hidup dasar merupakan bekal yang harus dimiliki masyarakat umum untuk menolong dan membantu keselamatan bersama,” tandas Koordinator Desa Hafidz Sirojudin Azhar.

[Magang_Niken Nurhadz Febriyani]