IMG_7415
Program Studi Seni Tari menampilkan tarian tradisional Lampung “Melinting”

(Unila) : Program Studi Pendidikan Seni Tari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) bersama Dewan Kesenian Lampung dan Komunitas Tari Lampung turut memeriahkan ” World Dance Day” (Hari Tari Sedunia), Selasa (29/4) sore kemarin. Kegiatan yang dihelat di Tugu Adipura Kota Bandar Lampung itu adalah pementasan tari massal.\

Menurut salah satu panitia dari Prodi Seni Tari, Evi Kristiani (Seni Tari ’11), kegiatan ini diikuti oleh sekitar 35 sanggar atau tim seni tari. “Penampilan tari yang ditampilkan bervariasi, perpaduan tari kreasi modern dan tradisional,” paparnya. Pesertanya pun, lanjut Evi, juga bervariasi dari berbagai tingkatan usia.

Jenis tari yang ditampilkan antara lain Tari Melinting, Muli Begayung, hingga etnik modern. “Masih banyak yang lainnya. Namun intinya tetap menampilkan kekhasan dari tari Lampung itu sendiri,” terus Evi. Pesertanya juga berasal dari berbagai kabupaten kota di Lampung, namun lebih banyak didominasi dari Kabupaten Lampung Barat, Lampung Utara, dan Bandar Lampung.

Lampung, menurut Evi punya potensi seni tari yang patut dibanggakan. Maka, dari kegiatan inilah, panitia mencoba memperkenalkan kembali ragam seni tari dari Lampung. “Kami ingin menunjukkan pada warga Lampung bahwa kita harus bangga dengan potensi seni tari kita sendiri, apalagi tari juga merupakan warisan dunia yang diakui UNESCO,” tuturnya lagi.

Seni tari Lampung memiliki nilai luhur yang wajib diangkat, dibanggakan, serta dilestarikan. Maka, ini menjadi peran seluruh warga Lampung, terutama pemerintah daerah untuk menjaga dan melestarikannya.

“Pemerintah daerah Lampung harus lebih concern terhadap seni tari, perhatian lebih harus diberikan. Daerah lain saja bisa maju seni tarinya. Nah, Lampung yang kaya akan seni budaya, khususnya seni tari, juga harus membuktikan eksistensinya,” harap Evi.

Ratusan peserta dan penonton juga tampak sangat menikmati pertunjukan tari massal tersebut. Indah Lestari, salah satu peserta dari tingkat sekolah menengah pertama merasa bangga bisa berpartisipasi pada kegiatan tersebut. ”Saya bangga bisa tampil dihadapan ratusan orang, apalagi membawakan tarian khas Lampung. Kami ingin membuktikan jika tari khas Lampung juga bisa dibanggakan di dunia luar,” ujarnya.[]Andro