PROGRAM SEA Teacher merupakan salah satu project Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) yang memberi peluang bagi mahasiswa jurusan kependidikan dari universitas di Asia Tenggara untuk mengajar di negara-negara ASEAN.

Dengan adanya program yang memberi kesempatan untuk merasakan pengalaman mengajar di negara-negara tetangga, diharapkan para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan mengajar dan pedagogik.

Latar belakang itu lah yang menginisiasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung untuk menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Program SEA Teacher di kampus setempat, Rabu (5/4/2017).

Kegiatan diikuti Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Bujang Rahman, Kepala UPT PKLI Unila Prof. Cipta Ginting, seluruh ketua jurusan, serta ketua prodi yang ada di lingkungan FKIP Unila. Kegiatan juga digelar sebagai tindak lanjut agenda Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin di Filipina, akhir Maret lalu dengan tema The 3rd Evaluation Meeting: Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia (SEA Teacher).

Menurut Bujang selaku salah satu pemateri, program pertukaran mahasiswa calon guru se-ASEAN ini merupakan gerbang bagi FKIP Unila untuk merambah dunia Internasional. Mahasiswa-mahasiswa FKIP Unila yang mempunyai kemampuan berbahasa inggris fasih bisa mengikuti program ini.

“Selain mahasiswa yang mampu berbahasa Inggris, kita dapat mengikuti program ini dengan menerima atau mencarikan sekolah-sekolah seperti rintisan sekolah bertaraf internasional,” ujarnya.

Bujang menambahkan, meskipun program ini menggunakan biaya pribadi para peserta namun pihaknya akan mengupayakan bantuan untuk meringankan biaya transport para peserta. Harapannya, FGD ini menjadi salah satu pintu masuk bagi mahasiswa Unila terutama jurusan tenaga pendidikan untuk dapat memiliki pengalaman mengajar di negara-negara luar.[Inay/alf/Humas]