(Unila): Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KKN Periode I tahun 2019 yang dipimpin langsung Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin, Kamis (31/01/2019), melakukan kunjungan dan melihat langsung kondisi peserta KKN yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Lampung Barat.
Dalam lawatannya itu, Rektor Unila didampingi wakil rektor bidang perencanaan, kerja sama, teknologi, informasi dan komunikasi, beserta jajaran dekan, ketua LP3M, dan BP-KKN menyampaikan, KKN merupakan program wajib yang terhimpun pada perkuliahan mahasiswa.
Ia menjelaskan, KKN memiliki filosofi penting karena kini generasi muda masuk pada fase perkembangan dan pendewasaan yang terpengaruh gadget juga sarana lain. “KKN itu bukan untuk menggurui masyarakat, tetapi belajar di masyarakat,” terang Hasriadi saat mengunjungi Pekon Balak Kecamatan Batu Brak.
Guru Besar Fakultas Pertanian ini menambahkan, KKN diharapkan mempercepat pendewasaan pola pikir mahasiswa serta memberikan peluang mahasiswa untuk mengasah kompetensi bidang. KKN mengasah mahasiswa bagaimana hidup di masyarakat dan menjadi seorang pemimpin.
“Dunia cepat berubah, mahasiswa harus menguasai tiga literasi, yakni literasi digital, teknologi, dan manusia. Menurut statistik, 70 persen mahasiswa Unila itu berasal bukan dari desa, sehingga perlu belajar untuk mengambil kebijakan,” urai Hasriadi.
Menanggapi hal itu Camat Batu Brak Sri wiyatmi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Unila untuk pelaksanaan KKN di Kecamatan Batu Brak. Ia berharap, Unila dapat menerjunkan mahasiswa KKN di 11 pekon Kecamatan Batu Brak.
Sri Wiyatmi juga mengungkapkan, mahasiswa KKN sangat menyenangkan, baik, dan memiliki program berkualitas. Ia berharap, program ini terus berlanjut sehingga pada Agustus mendatang akan padat dengan kegiatan sehingga mampu menggerakkan masyarakat setempat.
“Energi yang muda dan murni serta tidak ada kepentingan sangat kami butuhkan untuk menggerakkan masyarakat di daerah kami,” imbuhnya.
Adapun program unggulan mahasiswa KKN di kecamatan Batu Brak fokus pada bidang ekonomi kreatif meliputi brownies kopi, teh kulit buah kopi, bolu kopi, donat kopi, keripik handawi, dan kerajinan bakul inovatif.
Selanjutnya program bidang kesehatan meliputi posyandu lansia, pemeriksaaan tekanan darah, asam urat, kadar gula darah dan darah tinggi, gizi cukup dan senam program hidupmasyarakat sehat (PHBS).
Terakhir program pariwisata yakni optimalisasi pariwisata Air Terjun Tiga Tirta dan sarapan bersama di Bawang Bakung bersama masyarakat dan bupati. Program unggulan berkelanjutan Batu Barak yaitu pengadaan website Kota Besi.[Riky/Inay_Humas]