22829875_349557548837800_8898522319667548015_o
22859750_349557422171146_5737083115775516779_o
22861738_349557905504431_7094847290213288566_o
22861798_349557928837762_6676164255381590267_o
22861847_349557512171137_268089268359294421_o

(Unila) : Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., sampaikan orasi pada Deklarasi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme di UIN Radin Intan, Sabtu (28/10/2017).

Dalam pidatonya Hasriadi mengatakan, tergerusnya nilai kebangsaan oleh arus globalisasi telah menimpa negara Indonesia dan sebagian negara lainnya. Dan tidak ada satu pun negara yang mampu menghalangi laju globalisasi.

Maka dari itu mari minimalkan gerakan-gerakan terorisme dan radikalisme. Pemuda merupakan aset bangsa yang sangat berharga, dan Hari Sumpah Pemuda merupakan wahana untuk menggerakkan para pemuda agar bisa membentengi diri dari pengaruh-pengaruh radikalisme.

“Siapa pun anda jika bangsa ini ingin maju maka bersatu dan cegah lah radikalisme di kalangan anak muda,” ujar Rektor.

Deklarasi yang digelar berbarengan dengan Kuliah Akbar Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme ini berlangsung meriah diikuti sekitaran 15.000 peserta mulai dari perwakilan beberapa perguruan tinggi, pimpinan pemerintah Provinsi Lampung, para rektor, Polda Lampung, Korem 043 Garuda Hitam, hingga para mahasiswa.

Kuliah akbar dan deklarasi aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme yang diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 merupakan kesepakatan bersama seluruh pimpinan perguruan tinggi yang wajib dijalankan di masing-masing provinsi. Kuliah akbar ini juga diadakan serentak di 34 provinsi dan 350 kabupaten/kota. Sebagai informasi, sebelumnya pada 25-26 September 2017 telah terselenggara Deklarasi Perguruan Tinggi di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Adapun penyelenggaraan kuliah akbar ini ditujukan untuk memertegas sikap kebangsaan perguruan tinggi se-Indonesia bersama sivitas akademika di masing-masing kampus melawan radikalisme dan intoleransi, serta menjadi benteng bagi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan orasi ilmiah itu pun dilanjutkan oleh Kapolda Lampung, Danrem 043 Garuda Hitam, dan Inspektur Provinsi Lampung.

Turut terlibat dalam kegiatan, UIN Radin Intan, ITERA, Universitas Teknokrat Indonesia, Unila, IAIN Metro, UTB Bandar Lampung, STAI Rusyid Kotabumi, STAI Darussallam Lampung, STIBUN Lampung, STEI Darul Qur’an Lampung Timur, UM Lampung, STIMIK Surya Intan Kotabumi, Tri Dharma Lampung, STISIPOL Dharama Wacana Metro, STIT Agus Salim Metro, STIA Buddha Jinarakkhita, Poltekkes Tanjungkarang, dan Patriot Bangsa.[Mamanda_Inay/Humas]