(Unila): Stunting merupakan masalah serius yang terjadi pada anak-anak. Indonesia berada di peringkat 108 dari 132 negara penderita stunting. Walaupun terjadi penurunan prevalensi di tingkat nasional, namun hal ini tetap menjadi tugas bersama dalam memerangi penyakit stunting.
Setelah melakukan riset dan mencari ide, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) di Desa Way Muli, berhasil melihat potensi dari sumber daya alam sekitar yang dapat menghasilkan produk olahan, yaitu abon ikan tongkol dan cakalang sebagai pencegah stunting.
Sosialisasi stunting dan pembuatan produk olahan pencegah stunting dihadiri kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), kader posyandu, anggota Klub Jantung Sehat (KJS), dan perangkat desa. Digelar di Balai Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, pada Jumat, 26 Januari 2024.
Produk olahan ini diinisiasi kelompok KKN Unila terdiri dari, Ainun Razella Dama Putri, Febrianto, M. Arya Adithama, Miem Syaharani, Nandita Yosi Erisca, Rahmah Oktaria, Sabila Rizqia Ramadini, Shefy Danesya, Syarifatul Muafifah, dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs. Iqbal Hilal, M.Pd.
Ikan tongkol merupakan sumber protein hewani, mengandung asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral, yang dapat membantu kesehatan otak dan jantung, sekaligus makanan rendah merkuri. Sementara ikan cakalang memiliki kandungan gizi yang kaya seperti protein, asam lemak omega-3, vitamin B-12, dan mineral.
Mengonsumsi ikan yang cukup, dapat membantu mencegah stunting pada anak, terutama pada wilayah dengan masalah stunting cukup tinggi. Proses pembuatannya menggunakan bumbu dapur, air, gula dan santan kelapa, kemudian dimasak hingga matang dan sampai kandungan airnya habis.
Febrianto, selaku Koordinator Desa KKN Unila berharap, produk abon ikan yang dibuat bisa bermanfaat secara ekonomi maupun dimaksimalkan untuk produk kesehatan.
“Harapannya untuk produk abon ikan ini dapat membantu perekonomian ibu-ibu yang ada di Desa Way Muli, serta bisa memanfaatkan hasil alam yang ada di sini. Selain itu, abon ikan ini bisa sebagai salah satu produk olahan pangan pencegahan stunting,” ujar Febrianto.
Jaro, Ketua PKK Desa Way Muli mengatakan, ia mendapat banyak pengetahuan terkait olahan abon ikan yang bisa dimanfaatkan secara ekonomi maupun kesehatan. Ia juga berharap, produk ini bisa dikembangkan sebagai produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Desa Way Muli. [Magang_Niken Nurhadz Febriyani]