UNIVERSITAS Lampung (Unila) didapuk menjadi tuan rumah Rapat Tahunan (Rata) XXXVIII Retor Badan Kerja Sama (BKS) PTN Barat 2017. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 September 2017.

Penyelenggaraan Rata XXXVIII didasarkan pada surat BKS PTN Wilayah Indonesia Bagian Barat Nomor 032/BKSPTN-B/VIII/2017 tentang mandat sebagai tuan rumah penyelenggara pertemuan Rata XXXVIII Rektor BKS PTN Barat 2017.

Kasubbag Humas Unila Marsudi, S.I.Kom., mengatakan, sejumlah agenda diselenggerakan sebagai rangkaian acara pelaksanaan forum perguruan tinggi di Sumatera ini. Pembukaan Rata BKS PTN Barat 2017 dilangsungkan di rumah dinas wali kota Bandarlampung Herman HN, Minggu (17/9/2017). Kemudian dirangkai dengan gala dinner bersama para rektor.

Sebelumnya, Minggu pagi dilangsungkan acara Ladies Program bagi para peserta Rata 2017. Kegiatan ini dihadiri pejabat daerah Dinas Pariwasata Yusnaili, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Bujang Rahman beserta istri, Kepala Biro Akademik Mardi Syahperi, M.M., para kabag dan kasubbag di lingkungan Unila, serta para rektor dan wakil rektor PTN BKS BARAT.

Panitia dalam acara yang dilaksanakan Minggu pagi hingga sore tersebut mengajak para rektor, wakil rektor beserta istri mengunjungi tempat pembuatan kain songket khas Lampung yang ada di Bandarlampung tepatnya di Toko Ninda Gallery. Tak hanya menyuguhkan songket, Ninda Gallery menyediakan oleh-oleh khas Lampung dan peserta pun berkesempatan melihat secara langsung cara pembuatan kain songket.

Usai mengunjungi Ninda Gallery, para peserta BKS PTN Barat melakukan kunjungan ke tempat pembuatan batik khas Lampung yakni Toko Gabovira yang merupakan incaran tamu-tamu yang hadir ke Bandarlampung. Serupa dengan Ninda Gallery, Toko Batik Gabovira juga memberi kesempatan bagi para peserta mempraktikkan pembuatan kerajinan batik tulis di sana.

Akhir acara ditutup dengan mengunjungi Puncak Mas yang berada di Jalan Haji Hamim Sukadana Ham, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung. Di tempat wisata ini para peserta disambut dengan tarian dan pantun adat Lampung.[Inay_Humas]