(Unila): Universitas Lampung (Unila) kembali dipercaya untuk menggelar seminar internasional bidang sosial, kemanusiaan, ekonomi, pendidikan, hukum, dan pembangunan berkelanjutan (Shield).
Even internasional keempat ini akan berlangsung selama dua hari mulai Selasa hingga Rabu, 27 – 28 Agustus 2019, di Hotel Swissbel, Bandarlampung. Shield keempat yang digagas Program Pascasarjana Unila ini menghadirkan sejumlah pakar sosial, kemanusiaan, hingga bidang pembangunan.
Di antara pembicara utama yakni Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc., dari Universitas Lampung; Dr. Suyud Wamo Utomo, M.Si., dari PEPSILI Organization; dan Dr. Wini Tarmini, M.Hum., dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Beberapa subtema yang diangkat pada agenda bertajuk “Lesson Learned for Future Practices” ini meliputi perubahan iklim dan pengembangan masyarakat; kesetaraan gender di era 4.0; hukum dan peraturan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan; agama dan budaya; pembangunan ekonomi dan berkelanjutan; serta kesehatan.
Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Bujang Rahman mewakili Rektor yang saat itu berhalangan hadir. Saat membuka acara Bujang mengungkapkan, konferensi internasional ini salah satu wadah diskusi yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu.
Oleh karena aktivitas pembangunan tidak bisa dijalankan hanya dengan satu bidang ilmu, maka Shield menggunakan pendekatan multi disiplin dalam rangka menjalankan pembangunan berkelanjutan.
Shield menurutnya merupakan topik strategis yang menggunakan pendekatan multi disiplin. Sebagai contoh, lanjut Bujang, persoalan ekonomi di beberapa negara tidak bisa diselesaikan dengan satu bidang ilmu melainkan harus melibatkan berbagai macam disiplin ilmu seperti politik dan hukum agar pengembangan lebih komprehensif.
Oleh karena itu mantan Dekan FKIP Unila ini berharap, selain menghasilkan ide dan gagasan ilmu baru di masa mendatang, kegiatan ini mampu merumuskan semua persoalan yang ada saat ini.
Mustofa selaku ketua pelaksana menyampaikan, konferensi ini merupakan bagian dari misi pascasarjana untuk meningkatkan publikasi yang sejalan dengan visi Unila untuk menjadi universitas riset dan entrepreneur university.
Dengan konferensi ini partisipan diharapkan dapat mengumpulkan informasi dan belajar bagaimana sistem pengembangan program yang berjalan di Indonesia.
“Seminar internasional ini akan menampilkan 52 makalah. Kami berharap konfrensi ini dapat menghasilkan paper berkualitas yang akan dipublikasikan di jurnal international,” ujarnya.[Inay_Humas]