(Unila): Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Bujang Rahman, M.Si., hadiri The 1st International Conference on Islamic Development Studies 2019 bertajuk “Embracing Shariah Based Economics, Laws, and Education as a new Engine Towards Better and Sustainable Inclusive Growth”, di Hotel Bukit Randu Bandarlampung, Selasa (10/9/2019).

Selain Universitas Lampung (Unila), perguruan tinggi (PT) pada international conference itu di antaranya Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Lampung.

Panitia penyelenggara menghadirkan keynote speaker di antaranya Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag.; Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia; Prof. Dr. Muhammad Syukri Salleh dari Center for Islamic Devopment Management Studies (ISDEV) University Sains Malaysia (USM); Prof. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik mewakili Rektor Universitas Lampung.

Guest Speaker di antaranya Dato’ Prof. Emertus Dr. Hasan Bin Said dari Asia e-University, dan Prof. Madya Ts. Dr. Mohd hisbny dari UiTM, Malaysia.

Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag., mengatakan, bangsa ini sudah terkoneksi dengan negara luar. Salah satu bentuk ekspresi di perguruan tinggi di Lampung tidak lain adalah merespons dan menjalin konektivitas antarsatu lembaga di satu negara dengan negara lain yaitu Malaysia, Filipina, Maldives, Thailand, Brunei Darussalam, dan Indonesia.

Bujang Rahman saat sambutan menyampaikan, islam memiliki potensi besar di dunia. Pada 2015 dari 7.3T populasi dunia, terdapat 24% atau sekitar 1.8T populasi muslim (BBC News). Muslim sangat aktif pada berbagai aktivitas sektor beragam seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.

Pada konteks ini, dibutuhkan ide besar untuk bersinergi pada seluruh potensial muslim dunia demi mendorong kemajuan dan peningkatan pertumbuhan inklusif. Karenanya, harus ada kolaborasi di berbagai program untuk meluaskan dunia islam. “Kita bisa mulai berkolaborasi pada bidang ilmu pendidikan, penelitian, publikasi bersama, dan manajemen pendidikan tinggi,” paparnya.

Bujang juga meneruskan, negara islam di dunia masih menghadapi tantangan di bidang pendidikan, ekonomi, hukum, hingga pertahanan. Menurutnya, tidak ada satupun masalah yang hanya dapat diselesaikan dengan satu disiplin ilmu. Artinya, seluruh masalah membutuhkan solusi dari lintas disiplin secara holistik.

“Saya sangat mengapresiasi kerja sama yang dilakukan beberapa universitas demi berpartisipasi pada konferensi ini,” kata Bujang.[Penda_Humas]