(Unila): Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “MBKM dan Kurikulum” pada Jumat, 6 Desember 2024, di Ballroom Hotel Swissbell. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta menyempurnakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan global dan industri.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Lampung, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. Dalam sambutannya, Prof. Suripto menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Unila. Ia juga menyoroti peran kurikulum berbasis MBKM dalam membentuk lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan FEB Unila, Sekretaris LP3M Unila, serta melibatkan berbagai narasumber dari dalam dan luar negeri. Diskusi diawali oleh Prof. Darmansyah, S.T., M.Pd. dari Universitas Negeri Padang yang membahas implementasi kurikulum berbasis MBKM dengan pendekatan interdisipliner. Ia menekankan pentingnya integrasi antara teori dan praktik dalam proses pembelajaran.

Professor Ts. Dr. Imbarine Bujang, Deputy Rector for Academic Affairs UiTM Sabah Branch Malaysia, berbagi pengalaman dalam mengembangkan kurikulum berbasis industri di Malaysia. Ia menyoroti pentingnya kemitraan strategis antara universitas dan dunia usaha dalam meningkatkan relevansi pendidikan.

Dr. David Tereladze dari Muthoot Business School India memaparkan strategi internasionalisasi kurikulum dengan pendekatan kewirausahaan. Ia menekankan pentingnya pengembangan soft skills untuk menunjang keahlian teknis mahasiswa.

Iyos Effendy, S.E., perwakilan dari Auto 2000 (Astra International), dan Fanditius, S.E., M.BA., Strategic Planning Manager Pertamina, membahas sinergi antara akademisi dan dunia usaha untuk menciptakan lulusan yang kompetitif. Mereka juga menekankan pentingnya program magang sebagai bagian integral dari MBKM.

Narasumber lainnya, Reni Wulandari dari Bank Indonesia Lampung, Dian Vio Septiana dari PT Nutrifood Indonesia, dan M. Taufik dari Bank Mandiri Regional Lampung, membahas perspektif praktis dalam penerapan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya dalam sektor keuangan dan pemasaran.

FGD ini juga menghadirkan narasumber daring, seperti Dr. Edarwan, yang membahas kebijakan pendidikan tinggi dalam konteks global, serta Fitra Aulia, S.T., yang memberikan wawasan tentang transformasi digital dalam dunia kerja.

Dengan beragam perspektif dari narasumber, FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan kualitas kurikulum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Kegiatan ini mencerminkan komitmen Unila dalam menghasilkan lulusan yang unggul, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.[Gandhi_Irawan]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

54 − 45 =