(Unila): Hidup adalah pilihan, sebagai manusia harus berani mengambil keputusan dari berbagai kesempatan. Hal ini juga dilakukan Daffa Banoe Nugraha, Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unila yang mendapat kesempatan untuk berkuliah di Hanyang University, Korea Selatan.
Melalui program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) membawa mahasiswa yang akrab disapa Daffa tersebut mendapatkan peluang menjelajahi petualangan baru selama empat bulan. IISMA mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan terbuka karena diperbolehkan mengambil mata kuliah di luar jurusan saat berkuliah.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Daffa bercita-cita untuk berkuliah di kampus besar luar negeri yaitu Harvard University. Sejak saat itu Daffa berkeinginan minimal sekali dalam hidup untuk bisa belajar di luar negeri. Awalnya Daffa ingin melanjutkan jenjang sarjana di luar negeri tapi karena satu dan lain hal, ia harus mengubur mimpi tersebut.
Pada awalnya Daffa mendapat informasi terkait IISMA dari seorang teman yang membagikan pengalamannya mengikuti program serupa. Sejak saat itu, Daffa mulai aktif mencari informasi-informasi terbaru seputar IISMA dari berbagai platform seperti instagram, X, dan TikTok.
Platform tersebut banyak digunakan alumni awardee IISMA dari seluruh dunia untuk membagikan pengalaman saat mendaftar sekaligus kala berkuliah di luar negeri. Selain itu Daffa sering menilik akun resmi instagram dari IISMA official dan IISMA host university dari berbagai negara yang ingin ia daftarkan.
Sebelumnya Daffa mengikuti program IISMA reguler sehingga hanya perlu mengirim ulang beberapa berkas. Setelah mendapatkan informasi lolos seleksi pemberkasan, Daffa mempersiapkan diri mengikuti seleksi wawancara hingga dinyatakan lolos sebagai IISMA Awardee 2024.
Saat mendaftar, Daffa cukup kewalahan mempersiapkan tes bahasa Inggris dan essay dengan cepat, karena waktu pendaftaran yang tiba-tiba dimajukan. Namun kendala tersebut justru menjadi warna tersendiri dalam perjuangan Daffa berkuliah di luar negeri.
“Mungkin tipsnya mulai mempersiapkan semuanya lebih awal sehingga tidak terburu-buru berpacu dengan waktu. Jangan malu bertanya pada alumni awardee karena mereka sangat terbuka membagikan informasi. Kemudian lihat peluang dan potensi untuk menentukan universitas mana yang cocok,” pungkas Daffa saat diwawancarai pada Rabu, 10 Juli 2024.
Dalam waktu dekat, Daffa sudah mempersiapkan beberapa dokumen yang akan dikirimkan ke Hanyang University dan juga beberapa dokumen untuk mengajukan visa. Sebagai co-student representative, Daffa juga perlu mengawasi dan mengurus seluruh awardee dari Hanyang University terkait dokumen sampai visa.
Selain fokus pada studi, Daffa ingin memperluas relasi dengan mahasiswa international. Ia ingin memperkenalkan Indonesia lebih dalam pada mahasiswa Hanyang University, sehingga perspektif mereka tentang Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara dalam kacamata penduduk Asia Timur dapat berubah, dan Unila dapat lebih dikenal di kancah internasional.
Jangan berhenti berharap dan bermanifestasi untuk segala upaya yang ingin dicapai. Kejarlah semua keinginan, sehingga diri sendiri dapat melihat seberapa jauh perkembangan dalam hidup yang awalnya hanya mimpi. Jangan pernah merasa kecil hati dalam bersaing dengan pendaftar dari kampus besar.
“Semoga ke depannya akan semakin banyak anak muda yang bisa mengikuti program IISMA, karena pintu lebar dibuka mulai dari kategori reguler, afirmasi, dan co-founding. Dengan program ini, para generasi penerus bangsa bisa mengharumkan nama Indonesia dan meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan negara yang bekerja sama dengan IISMA,” tandas Daffa. [Magang_Niken Nurhadz Febriyani]