(Unila): Menjadi wisudawan terbaik merupakan impian setiap mahasiswa setelah menyelesaikan perkuliahan. Pengalaman dan penghargaan yang diraih selama di kampus menciptakan momen-momen berharga dan penuh makna.

Salah satu cerita inspiratif datang dari Nabila Aura Syaharani, mahasiswa Akuntansi angkatan 2020, berhasil meraih predikat wisudawan terbaik I wisuda periode VII, Selasa, 13 Agustus 2024, di Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila).

Nabila aktif mengikuti berbagai lomba sejak tahun pertama kuliah, terlibat dalam berbagai organisasi, serta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sambil tetap fokus pada perkuliahan. Aktivitas-aktivitas tersebut berkontribusi pada pencapaiannya sebagai wisudawan terbaik.

Selama berkuliah di Unila, Nabila bergabung dengan Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Unila. Pengalaman dan berbagai proyek di AIESEC membantunya meraih beasiswa dan mengikuti program Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek.

“Di AIESEC Unila, saya banyak belajar tentang cara berorganisasi dan bertemu dengan lingkungan yang suportif. Pengalaman ini juga membawa saya menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus dan Program Magang Kampus Merdeka,” ungkap Nabila.

Selain itu, Nabila juga aktif dalam kompetisi debat sebagai anggota Economics English Club (EEC).

Beberapa prestasi yang diraih termasuk menjadi Juara 1 dalam National Scale English Debate UNJA SMART EXPO, Juara 2 dalam National Scale Debate Competition in Youth Mining Camp Competition IV, dan Juara 2 dalam National Scale English Debate Competition on the 3rd CIC.

Kompetisi-kompetisi tersebut memberikan Nabila pengalaman dan prestasi berharga dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi melalui debat.

Pencapaian tersebut diimbangi dengan strategi belajar dan manajemen waktu yang tepat. Nabila juga selalu menyelesaikan tugas sebelum deadline untuk menjaga keseimbangan antara jadwal akademik dan persiapan lomba.

Nabila memegang prinsip, do not fear failure but rather fear not trying yang mendorongnya untuk terus mencoba meski menghadapi tantangan. Ia percaya setiap kendala merupakan kesempatan untuk tumbuh dan belajar, sehingga tetap termotivasi dalam menghadapi berbagai dinamika perkuliahan.

Setelah lulus, Nabila berencana untuk bekerja di perusahaan multinasional. Dengan memanfaatkan keahlian yang diperoleh selama kuliah, ia berharap bisa beradaptasi dengan pengalaman berharga di lingkungan internasional.

Nabila juga mengucapkan terima kasih kepada Unila atas pengalaman berharga yang ia rasakan. Ia menambahkan, setiap penolakan menjadi motivasi untuk memperbaiki diri dan mencoba hal-hal baru yang menarik dan berkesan.

“Meskipun akan banyak kegagalan yang dihadapi selama kuliah, seperti penolakan bergabung organisasi, beasiswa, dan tempat magang, penolakan tersebut tidak pernah menghentikan perjuangan saya. Jangan takut gagal, karena setiap kegagalan adalah langkah menuju kesuksesan jika kita terus mencoba,” ujar Nabila.

Bagi Nabila, Unila telah menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kualitas diri. Ia berharap, Unila terus menjadi institusi yang inovatif dan mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. [Magang_Vivas Dwi Toti Divaldo]