(Unila) : Kementrian Pendidikan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) akan memprioritaskan alumni program beasiswa biaya pendidikan bagi mahasiswa tidak mampu tapi berpotensi akademik memadai (bidik misi) untuk memperoleh Beasiswa Unggulan Universitas (BUU).

Pembantu Rektro Bidang Akademik Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., menjelaskan, BUU merupakan program beasiswa dari pemerintah yang memberikan kesempatan bagi lulusan perguruan tinggi terbaik untuk lanjut studi program pendidikan pascasarjana, mulai dari magister hingga doktoral.

“Mereka yang berhasil mengikuti program ini diharapkan dapat mengabdikan diri kepada negara. Tidak hanya sebagai tenaga pendidik atau dosen, melainkan dapat berkontribusi pada bidang lainnya, tergantung pada pilihan dan minat mereka,” ujar Hasriadi kepada Tim Web ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini mengatakan, dengan memprioritaskan pemberian BUU kepada lulusan bidik misi dimaksudkan agar tujuan awal dari program tersebut dapat terwujud. Yakni mengentaskan kemiskinan melalui program pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan tinggi.

Menurut dia, beasiswa unggulan universitas ini bersifat terbuka. Artinya semua lulusan terbaik perguruan tinggi dari setiap program studi yang ada memiliki kesempatan sama. Namun untuk lulusan program bidik misi memang lebih diprioritaskan. Penerimanya akan disekolahkan ke jenjang lanjut pada universitas-universitas besar, baik di dalam maupun luar negeri. Mekanisme pengaturan tersebut langsung dilakukan oleh Dikti.

Ia menambahkan, pembiayaan program ini bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Kendati demikian, meskipun memprioritaskan lulusan bidik misi, bukan berarti pemerintah memberikan  anggaran khusus untuk alumni bidik misi. Pasalnya pembiayaan telah diakomodasi dalam program BUU. “Jadi tidak ada nama khusus untuk program ini,” kata dia.

Program BUU, sambung Hasriadi, sejatinya telah dimulai pemerintah sejak beberapa tahun lalu. Namun wacana memprioritaskan jebolan bidik misi baru muncul tahun lalu dan akan direalisasikan tahun ini mengingat program tersebut baru menghasilkan lulusan dalam satu tahun terakhir, termasuk Universitas Lampung. “Tahun ini alumni kita sudah ada yang mengajukan untuk mengikuti BUU,” paparnya.

Ia meneruskan, tidak ada kuota khusus dalam pemberian beasiswa ini. Artinya besaran penerima beasiswa didasarkan pada pengajuan lulusan terbaik dari setiap universitas negeri untuk
mendapatkan beasiswa ini.

Hasriadi pun optimistis program tersebut akan terus berlanjut meskipun dengan kebijakan pemerintahan yang baru nanti. “Tidak mudah memutus program, apalagi sudah memiliki pos anggaran. Berdasarkan pengalaman, kecil kemungkinan anggaran pendidikan akan dipotong sebab sudah ada undang-undangnya yang memporsikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen,” pungkasnya.[] Inay