(Unila): Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., secara simbolis melepas 2.643 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Periode I Tahun 2019. Peserta KKN dari 8 fakultas di Unila ini akan diterjunkan ke 5 kabupaten, 25 kecamatan, dan desa-desa di wilayah Provinsi Lampung.
Mengusung tema “Membangun dan Meningkatkan Kemandirian Desa”, para peserta diharapkan mampu merepresentasikan rangkaian program-program kegiatan KKN sehingga mendukung terwujudnya tagline Universitas Lampung, yakni “Berkarya Dan Berinovasi Untuk Bangsa”.
Mahasiswa KKN akan diberangkatkan ke lokasi KKN pada Rabu dan Kamis, 2 dan 3 Januari 2019 sedangkan penarikan dari lokasi KKN dijadwalkan pada 9 dan 10 Februari 2019.
Mahasiswa yang saat ini mengikuti KKN periode I, sebelumnya telah mengikuti beberapa rangkaian kegiatan. Pada periode ini, untuk pertama kalinya Badan Penyelenggara (BP KKN) melakukan Ujian Akhir Pembekalan kepada mahasiswa calon peserta KKN dengan sistem online.
Selain itu, BP KKN Universitas Lampung akan menerapkan Sistem Informasi Monitoring dan Pelaporan Lapang berbasis online. Aplikasi itu aktivitas harian mahasiswa dan kelompoknya serta keberadaan mahasiswa dapat dimonitor dari kampus secara real time.
Dengan demikian pemantauan mahasiswa lebih mudah dan bagi mahasiswa aktivitas program-program KKN di lapangan dapat terekam dengan lebih baik.
Satu rangkaian dengan acara pelepasan mahasiswa KKN Unila, BP KKN merancang kegiatan BAKTIKU UNILAKU yang mengusung kegiatan menanam pohon sebelum berangkat ke lokasi KKN. Kegiatan ini wahana menumbuhkan kepedulian mahasiswa untuk turut mewujudkan kampus Universitas Lampung yang bersih, indah, nyaman, dan sehat.
Kegiatan ini merupakan upaya BP KKN untuk turut serta mengukuhkan jati diri Universitas Lampung sebagai Green Campus.
Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., menyampaikan, KKN merupakan mata kuliah yang dicirikan dengan aspek tri darma penelitian, pendidikan, dan dan pengabdian masyarakat. Dilaksanakan langsung di tengah-tengah masyarakat yang bersifat membangun empati dan partisipatif masyarakat untuk bisa lebih maju lagi.
Diharapkan melalui KKN akan melahirkan pimpinan-pimpinan bangsa, karena membangun bangsa tidak cukup dengan satu disiplin ilmu tapi harus multidisiplin atau interdisiplin. “Melalui KKN kita akan membangun kecerdasan sosial yang tidak didapat di bangku kuliah. Saudara harus bisa berinteraksi dengan masyarakat,” ujarnya.[]