(Unila): Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila Prof. Dr. Sunarto, DM, S.H., M.H., mengimbau seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di lingkungan Universitas Lampung (Unila) berkembang menjadi organisasi mandiri.

“Kalau bisa organisasi mahasiswa itu mandiri,” ujar Sunarto saat memberikan sambutan dalam pelantikan pengurus baru UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unila di ruang sidang Graha Kemahasiswaan Unila, Jumat (16/1) lalu.

Guru besar Hukum Pidana Fakultas Hukum (FH) Unila itu mengatakan, seperti halnya UKM PSM yang memiliki potensi untuk mandiri. Mereka bisa mengisi kas sendiri melalui kegiatan-kegiatan di luar kampus dan dirinya tidak melarang itu.

“Saya membawahi bidang kemahasiswaan. Tugasnya membina kegiatan-kegiatan mahasiswa, aktifitasnya, dan sedikit mencari dana kemudian mengalokasikannya,” ujar Sunarto.

Ia pun mengaku bersyukur ada pihak ketiga yang selalu menjadi sponsor. Sunarto berharap dana dan dukungan bagi UKM yang sudah dibantu pihak ketiga itu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kepercayaan.

“Harapan saya hal ini juga berlaku untuk UKM-UKM lain. Tapi kalau cari donatur juga harus selektif.”

Sunarto menambahkan, kemandirian UKM menjadi penting mengingat dana kemahasiswaan Unila di tingkat universitas memang memiliki keterbatasan. Walau ada dana kemahasiswaan yang secara total berkisar Rp800 juta, tetapi jumlah tersebut masih harus dipotong dana kemahasiswaan lainnya.

“Dari jumlah tersebut 75 persennya kembali ke fakultas. Pembagian dana ini dilakukan sesuai dengan jumlah proporsi mahasiswa di fakultas tersebut. Sedangkan yang dikelola pada kita, (rektorat Unila, red), hanya 25 persen atau sekitar Rp186  juta,” kata dia.

Jadi, sambungnya, rata-rata tiap UKM hanya memiliki dana sekitar Rp4 juta per 6 bulan atau satu semester. Sementara jumlah UKM yang ada di lingkungan Unila saat ini mencapai 40-an UKM. “Sebagian dari mereka (UKM, red) ada yang mampu mengelola dana sehingga ada yang kelebihan ada juga yang kekurangan. Tapi ada pula yang dananya terserap semua oleh UKM.”

Untuk mengawali kemandirian Unila Sunarto mengimbau setiap organisasi kemahasiswaan di lingkungan Unila mampu menyusun Rencana Anggaran Pendapatan (RAP) organisasi mereka selama satu tahun kepengurusan. “Cobalah sekarang setiap UKM membuat RAP kebutuhan saudara yang sifatnya untuk kegiatan UKM. Minimal usaha dulu,” katanya.[] Inay