(Unila): Jayesh URO C-19, TD Labkom Unila–001, Suttan Hawk URO–001, Deltawing004, El-Ganador de URO C-19F, dan Kuntara Raja Niti URO-002 yang tergabung dalam Unila Robotika dan Otimasi (URO Unila) berlaga di Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) tahun 2020.

Kontes yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud RI ini dilaksanakan secara daring mulai 24 hingga 31 Oktober 2020. KRTI 2020 memperlombakan empat divisi yakni Racing Plane (RP), Fixed Wing (FW), Vertical Take-Off Landing (VTOL), dan Technology Development (TD).

Muhammad Ikhsanuddin selaku Ketua Divisi Fixed Wing (FW) mengatakan, timnya cukup puas dengan apa yang ditampilkan pada KRTI tahun ini. Meskipun saat melakukan latihan, wahana yang dibuat mengalami crash saat uji coba.

“Selain wahana yang dibuat saat uji coba mengalami crash ringan sampai hancur, kendala yang dihadapi adalah cuaca di Lampung sulit ditebak sehingga menjadi kendala saat melakukan latihan,” ungkapnya.

Kendati demikian, tim FW URO Unila mampu menyelesaikan misi mapping, monitoring, dropping payload, dan loitering untuk tema “Paket Darurat pada Wilayah Karantina” pada divisi ini.

Pengalaman yang sama juga dialami tim TD yang baru saja mengikuti perlombaan Selasa (27/10/2020) lalu. Ade Fachrur Rozie selaku ketua tim mengungkapkan beberapa kendala yang terjadi saat masa-masa uji coba.

Meskipun begitu, teknologi yang mereka kembangkan berhasil mengendalikan pesawat dan terbang dengan kecepatan angin cukup tinggi, 4m/s-9m/s.

“Alhamdulillah pesawat berhasil landing tanpa kerusakan. Dan ya, kami puas dengan hasil ini. Hasil selanjutnya biar lah Allah yang menentukan,” tutur Ade.

Kelebihan teknologi yang dimiliki tim TD URO Unila adalah flight controller berbasis STM32H743 yang memiliki clockspeed 480 Mhz. Sistem IMU dibuat terpisah sehingga mudah dikustomisasi serta sistem kontrol Adaptive PID dengan harga terjangkau.

Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc., selaku Koordinator URO Unila melalui wawancara via telepon seluler mengungkapkan, setelah melihat semua hasil yang diperoleh tim Unila, ia berharap Tim Unila tahun ini menjadi juara umum.

Ia juga menekankan kepada mahasiswa binaannya bahwa apapun hasilnya mereka sudah menjadi juara dalam hal bekerja sama, bekerja keras, berkolaborasi, dan mengimplementasikan apa yang mereka pelajari dalam bentuk wahana. Inovasi yang mereka buat harus bisa dilanjutkan oleh generasi-generasi URO Unila selanjutnya.

“Kami para dosen tetap akan mengawal, membina, dan membimbing mereka sehingga prosesi terus berjalan. Dan tentu saja tidak hanya berjalan di tempat. Kita akan terus maju lagi dengan kajian, riset-riset yang lebih advance lagi,” tuturnya.

Pengumuman pemenang KRTI 2020 akan diselenggarakan pada 31 Oktober 2020 secara daring dan disiarkan langsung melalui kanal resmi KRTI di Youtube. [Humas/Angel]