(Unila): Universitas Lampung melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) TIK menggelar focus discussion group (FGD) Analisis Pengembangan Siakad, Rabu (29/08/2018). Kegiatan yang dibuka Rektor ini dilangsungkan di ruang pertemuan Tabek Indah Restaurant, Bandarlampung.
Inisiasi dihelatnya Focus discussion group ini bertujuan untuk membahas pengembangan dan optimalisasi sistem informasi akademik yang dibangun untuk memberi kemudahan kepada pengguna dalam kegiatan administrasi akademik kampus.
Mulai dari proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), pembuatan kurikulum, pembuatan jadwal kuliah, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), pengisian nilai, hingga pengelolaan data dosen dan mahasiswa. Sistem ini juga dapat berfungsi sebagai pendukung analisis data dalam menentukan kebijakan kampus.
Selain itu, Siakad mengelola seluruh data secara terintegrasi sehingga data akan selalu uptodate atau realtime dan selalu siap digunakan. Melalui Siakad memungkinkan informasi yang senantiasa menjadi kebutuhan seluruh sivitas kampus selalu tersedia.
Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., saat membuka kegiatan mengatakan, beberapa latar belakang itu lah yang menjadi dasar diadakannya FGD pengembangan Siakad ini.
Unila sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang menerapkan Siakad sejak tahun 2012 ingin memanfaatkan teknologi informasi dalam untuk implementasinya. Menurut Hasriadi, teknologi informasi atau IT menjadi salah satu kuda hitam mengangkat nama baik universitas ke posisi Perguruan Tinggi bergengsi. “IT adalah teknologi yang bisa mengefisienkan semua bidang,” ujarnya.
Oleh sebab itu Unila untuk menuju administrasi akademisi terpadu harus mampu memanfaatkan sistem-sistem yang ada hingga menjadi satu kesatuan. Seperti halnya Siakad, Simpeg, Simkeu, dan sebagainya.
“Ke depan, kita menerapkan pelayanan satu atap dengan mengefisienkan semua bidang melalui teknologi informasi. IT adalah salah satu kuda hitam kita mencapai top ten university pada 2025 dan ini perlu disiapkan,” ujarnya.
Mantan Wakil Rektor Bidang Akademik ini mengungkapkan, Unila beberapa tahun lalu sempat mengalami trouble pada sistem Siakadnya. Untuk mengantisipasi tindak kecurangan yang dilakukan okunum tidak bertanggung jawab, maka Unila menggelontorkan dana sekitar Rp700-800 juta untuk membenahi Siakad. Setelah dibenahi, banyak sekali benefit yang bisa Unila kembangkan seperti blog pascasarjana, blog tiap fakultas, dan lain-lain.
“Saya berharap dengan dikembangkan sistem seperti ini bisa berinovasi untuk meningkatkan Unila menuju 10 besar pada 2025 sehingga Kampus Hijau lebih bergengsi di Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir saat itu Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Bujang Rahman, kepala biro, kabag akademik fakultas dan universitas, serta para kasubbag akademik di lingkungan Unila.[Mamanda/Inay_Humas]