UNIVERSITAS LAMPUNG (Unila) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Bahasa lakukan pembaharuan metode pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait program peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi mahasiswa. Kegiatan diselenggarakan di Swiss-Bel Hotel, Bandarlampung, Kamis (25/01/2018).
Kegiatan menghadirkan para dekan, wakil dekan bidang akademik dan kerja sama, kepala bagian tata usaha masing-masing fakultas di Universitas Lampung, tim kerja rektor, dosen Pendidikan Bahasa Inggris, dan pemangku kebijakan terkait akademik, dalam hal ini Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Bujang Rahman.
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang akan menunjang komunikasi dan menjadi tolak ukur bagi universitas menghasilkan alumni berdaya saing. Karena itu lah, Bahasa Inggris merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki mahasiswa. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di lingkungan mahasiswa masih menjadi hal yang sulit dilakukan.
Atas latar belakang itu lah Bujang Rahman menekankan perlunya FGD ini diadakan, sebagai salah satu tahapan menyatukan pendapat dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris lulusan. “Mahasiswa harus membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris pada berbagai aktivitas tertentu,” imbaunya.
Beragam pendapat pun secara aktif dikemukakan dalam diskusi tersebut. Seperti yang diungkapkan Dekan FEB Unila Prof. Satria Bangsawan.
Profesor bidang manajemen ini memperkenalkan satu metode yang dinamai “one day with english” di fakultas yang ia naungi. Satria menjelaskan, nuansa berbahasa Inggris dapat diciptakan dengan pembiasaan sehari-hari oleh para mahasiswa maupun pegawai pada saat melakukan pelayanan akademik di fakultas.
“Di ruang kerja saya, apabila ada mahasiswa yang minta tanda tangan skripsi, harus menggunakan bahasa Inggris walau sedikit,” imbuh Satria.
Program tersebut dinilai mampu menunjang program peningkatan mutu penguasaan Bahasa Inggris bagi mahasiswa maupun staf di lingkungan Kampus Hijau baik level fakultas maupun universitas.
Demikian pula yang dituturkan Ketua UPT Balai Bahasa Dr. Sukirlan. Ia menawarkan sebuah program pengadaan kelas kursus ekstrakurikuler bahasa Inggris bagi mahasiswa. Kelas tersebut bersifat terbuka tidak hanya bagi mahasiswa yang sudah menempuh studi di semester akhir, namun dapat dimanfaatkan tenaga pendidik maupun kependidikan yang ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya.[Riky/Inay_Humas]