REKTOR Universitas Lampung Prof. Hasriadi Mat Akin membuat terobosan baru dalam menumbuhkan budaya diskusi mahasiswa yakni menghadirkan kafe kopi di lingkungan kampus hijau dalam waktu dekat.
Rencananya Unila bekerja sama dengan jasa konsultan PT. Selera Nusantara dengan menghadirkan D’Music Cafe di dua tempat yakni area hijau beringin Unila dan sekitar perpustakaan kampus setempat.
“Adanya kafe tidak hanya membuat mahasiswa betah di kampus tetapi juga menjadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa membaca buku dan berdiskusi sambil menikmati kopi,” ujar Hasriadi dalam sosialisasi rencana tersebut di Wisma Unila, Senin (10/4/2017).
Hasriadi juga menyampaikan operasional kafe tersebut nantinya akan dikelola oleh mahasiswa Unila sendiri. Dengan demikian harapannya, kata dia, rencana pembangunan kafe mampu membuahkan efek positif lain yakni menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa.
“Satu hal yang pasti, pembangunan kafe mahasiswa ini juga berkonsep asri. Artinya memanfaatkan lansekap hijau Unila. Jadi diupayakan tidak ada aksi tebang menebang pohon dalam mempersiapkan kafe ini.”
Sosialisasi rencana pembangunan kafe di Unila itu menghadirkan Mahatma Gandhi selaku pemilik Selera Nusantara yang merupakan perusahaan jasa konsultan di bidang cafe house, cafe, resto, dan berbagai usaha sejenis lainnya.
Dalam pemaparannya, Gandhi mengatakan pembangunan dua kafe itu memang akan mengusung konsep modern namun tetap mempertahankan kesan asri yang juga merupakan citra dari kampus hijau milik Unila.
“Prospek bisnis kafe ini akan sangat baik karena Lampung sendiri punya keunggulan dengan jenis kopi robustanya. Ini akan menjadi ciri khas kita. Dengan begitu, kafe ini dapat bersaing bahkan dengan Starbuck yang terlebih dahulu sudah cukup familiar di lapangan para pecinta kopi.”
Selain dihadiri Rektor Unila Hasriadi Mat Akin, kegiatan itu diikuti sejumlah pejabat Unila di antaranya Kepala Biro Perencanaan dan Humas Harsono Sucipto, dekan FKIP, dekan FMIPA, beberapa wakil dekan, juga pengurus Darma Wanita Unila.
reporter : Alfian Oksila (magang)
editor : Inay-Humas