(Unila) : Universitas Lampung (Unila) tidak menggunakan hasil Ujian Nasional (UN) siswa SMA sederajat sebagai salah satu pertimbangan dalam penilaian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014. Demikian disampaikan Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., Rabu (21/5).
Dikatakan Sugeng, memang ada beberapa rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang serta merta mengikuti imbauan Kemdikbud. Di antara mereka mengambil kebijakan bahwa kampusnya akan menggunakan bobot mulai 10 hingga 30 persen dalam penilaian SNMPTN.
“Tapi pertanyaannya, penetapan itu dilakukan berdasarkan apa? Mengapa tidak sekalian 100 persen saja. Pembobotan UN sebagai bagian penilaian haruslah didasari pertimbangan akademik, bukan serta merta mengikuti kebijakan birokrat,” ujarnya.
Unila menganggap masih ada sinkronisasi yang harus dilakukan antara hasil UN serta nilai rapor dan kemampuan siswa selama di perguruan tinggi. Untuk itu, Unila terlebih dahulu melakukan kajian terkait korelasi hasil UN, kelulusan SNMPTN/SBMPTN hingga prestasi akademik si mahasiswa di kampus.
Terkait hal itu, Sekretaris I SNMPTN Unila Muhamad Komarudin, S.T.M.T., mencoba menambahkan ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (21/5), Unila lebih memilih melihat hasil UN 2014 dan nilai rapor yang di-input sekolah dengan kualitas mahasiswa yang nantinya diterima menjadi mahasiswa Kampus HIjau. Jika memang hasilnya sesuai bukan tidak mungkin tahun depan Unila akan menggunakan hasil UN sebagai bagian dari penentu kelulusan SNMPTN.
“Data hasil UN sudah kita terima beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil rapat pimpinan maka diputuskan Unila tidak menggunakan hasil UN tahun ini. Mungkin dalam SNMPTN yang akan datang bisa,” kata dia.[] Inay