WR II Unila
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Dwi Haryono, M.S. membuka Workshop Percepatan Daya Serap Anggaran Unila

(Unila): Unila menyiapkan langkah-langkah jitu untuk penyerapan anggaran belanja di setiap unit kerjanya. Hal itu diungkapkan Wakil Rektor II (Bidang Umum dan Keuangan Unila), Dr. Dwi Haryono, M.S., saat membuka Workshop Percepatan Daya Serap Anggaran Unila Tahun 2014, Kamis (28/8), di Ruang Sidang Rektorat Lantai II.

Langkah-langkah tersebut antara lain, menyusun kembali rencana pelaksanaan kegiatan dan anggarannya. Upaya ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kerja pada akhir tahun, karena dapat menyebabkan melemahnya daya verifikasi dan kontrol pada kegiatan yang dilaksanakan.

Lalu, meningkatkan kecermatan dan pengawasan yang memadai. “Hal ini harus dilakukan secara konsisten supaya setiap pelaksanaan kegiatan dan anggaran dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katannya.

“Langkah terakhir yang juga tidak kalah penting adalah meningkatkan komunikasi dan korrdinasi antarbagiandan subbagian, agar pelaksanaa kegiatan dan anggaran pada tahun 2014 dapat lebih baik dari tahun sebelumnya,” terusnya.

Ketiga langkah tersebut, menurut Dwi harus dijadikan pegangan untuk mengantisipasi beberapa faktor penyebab rendahnya serapan anggaran. Faktor-faktor itu antara lain, mekanisme output cadangan yang menyebabkan kegiatan anggaran terhambat. Lalu tingkat revisi anggaran yang tinggi memerlukan waktu lama dan menyita fokus, sementara masih banyak hal lain yang juga memerlukan perhatian.

“Selain itu, faktor lain yakni penyusunan perencanaan anggaran yang masih belum maksimal dan realisasi anggaran yang masih rendah, namun terus berupaya menambah pagu anggaran,” papar Dwi dihadapan para peserta workshop dari seluruh unit kerja di Unila.

Dwi juga bersyukur karena berdasarkan aturan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) yang baru, kini kegiatan perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan terpisah, sehingga pekerjaan masing-masing bisa dilaksanakan secara terfokus. “Sebelumnya perencanaan dan pelaksanaan dikerjakan bersama, sehingga fokus terpecah. Kini urusan perencanaan kini dikerjakan Wakil Rektor IV (bidang perencanaan, kerja sama, dan teknologi informasi-red) dan pelaksanaan dikerjakan Wakil Rektor II,” pungkasnya. [] Andry