(Unila): Universitas Lampung (Unila) menyatakan kesiapannya apabila ditunjuk pemerintah dalam memfasilitasi pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui program CAT (Computer Assisted Test). Perihal kesiapan itu, dinyatakan Pembantu Rektor I (PR I) Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Rabu (2/7).

Kampusnya, kata Hasriadi, memiliki sarana dan pengalaman dalam menyelenggarakan tes berbasis program komputer. Sarana yang dimaksud adalah jumlah komputer yang dimiliki Unila yakni berjumlah 5.000 unit. Komputer-komputer itu tersebar di delapan fakultas, dengan rincian 500 unit di setiap lokalnya. Dari jumlah komputer tersebut, menurutnya cukup untuk memfasilitasi para peserta dalam melaksanakan tes CPNS tahun ini.

Sedangkan dari segi pengalaman, Unila selama beberapa tahun terakhir dipercaya pemerintah untuk menyelenggarakan tes sertifikasi dosen yang juga menggunakan sistem berbasis komputer. Oleh karena itu, Kampus Hijau ini menyatakan siap apabila diminta untuk memfasilitasi terlaksananya tes CPNS tahun 2014 ini.

Dengan catatan, sambung dia, tes dilakukan secara periodik. Jika tes diselenggarakan secara konvensional atau menyeluruh itu tidak mungkin bisa tercover sebab Unila tidak bisa memfasilitasi puluhan ribu pelamar CPNS dalam satu waktu. Jiks ke-5.000 unit komputer yang tersedia dirasa kurang, solusi alternatif lainnya adalah dengan menambah jumlah area hot spot di lingkungan kampus Unila. Kemudian para pelamar PNS yang mengikuti tes harus membeli laptop atau dengan kata lain menyediakan sendiri sarana yang diperlukan.

“Tapi ketika pendaftar CPNS harus membeli laptop untuk bisa ikut seleksi CPNS itu rasanya sangat membebani mereka. Masa baru mau tes saja harus beli laptop dulu, kasihan kalau yang tidak punya laptop. Dan tidak semua peserta yang ikut, mampu mengoperasikannya. Maka idealnya tes dilakukan secara periodik bukan konvensional,” ujarnya kepada redaksi.

Dalam sistem CAT, para peserta hanya tinggal mengisi soal-soal tes CPNS yang ada dalam software yang telah terinstal di komputer. Untuk kerahasiaannya sendiri, sistem CAT melibatkan organisasi sandi negara yang jika diukur dari hasil pelaksanaan tes tahun lalu memang sudah terbukti lebih baik daripada sistem sebelumnya yakni menggunakan Lembar Jawab Komputer (LJK).

Hal ini juga merupakan terobosan terbaru di bidang rekrutmen pegawai negeri sipil sekaligus mengukur kemampuan peserta dalam mengoperasikan komputer. Semakin hari kebutuhan kemampuan komputerisasi bukanlah sekadar hal yang spesial melainkan manjadi poin dasar yang harus dimiliki oleh masing-masing pribadi. Perekrutan serta mekanisme tes CPNS ini merupakan kebijakan yang dilakukan Menpan dan BKD.

“Kita sifatnya hanya mendukung supaya tes CPNS tahun ini terlaksana sesuai dengan kebijakan pemerintah. Tapi tes seleksi PNS melalui sistem CAT menurut saya sangat bagus. Terutama dalam memininalisasi kecurangan,” pungkasnya.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini menekankan, sistem ini harus didukung oleh seluruh stakeholder, sehingga apabila program terlaksana maka besar kemungkinan tidak ada lagi suap menyuap dalam perekrutan PNS.[] Inay