Tim pemindaian lembar jawaban komputer ujian nasional (LJKUN) memperpanjang masa validasi. Jika rencana sebelumnya hanya Senin-Selasa (21-22/4), upaya mengantisipasi kesalahan itu dilakukan hingga Minggu (27/4).
Koordinator Pemindaian LJKUN Universitas Lampung (Unila) Komarudin mengatakan, proses validasi tidak mudah. Sebab, upaya dimulai dari mencocokkan daftar hadir dengan LJKUN serta mengonfirmasi pengawas ruangan. ’’Jika tidak kita validasi, dikhawatirkan ada yang tak sengaja terselip,’’ ungkap Komar kemarin (23/4).
Lantaran prosesnya cukup lama, pihaknya sembari menunggu LJKUN SMA susulan yang berakhir hari ini (24/4) dan menyelesaikan pemindaian untuk paket C. ’’Sampai sekarang sudah ada 431.575 LJKUN yang terpindai. Untuk ujian susulan Kota Bandarlampung berkasnya sudah mulai masuk. Sedangkan Lampung Barat baru pukul 10 tadi malam,’’ bebernya.
Sementara itu, ujian susulan UN SMA sederajat kemarin diikuti dua orang dalam satu ruangan. Yakni untuk mata pelajaran (mapel) matematika dan sosiologi. Dan pada hari terakhir Kamis ini, rencananya akan ada tiga siswa yang mengikuti untuk mapel ekonomi dan bahasa Inggris.
Koordinator Pengawas Satuan Pendidikan Kota Bandarlampung Mahdi mengatakan, tidak akan ada masalah sekalipun untuk UN susulan bahasa Inggris yang mempergunakan listening. ’’Di SMAN 2 Bandarlampung ini kan ada tape. Jadi kita tinggal menyiapkan kaset,’’ ungkapnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Kabid Dikmen Disdik) Kota Bandarlampung Ryuzen Praja Tuala mengingatkan siswa kelas XI saat ini untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi UN 2015. Sebab, mereka yang mengikuti susulan kebanyakan lantaran sakit saat mendekati UN. ’’Jaga kesehatan,’’ pesannya.
Sebelumnya, hari pertama UN SMA susulan di SMAN 2 Bandarlampung Selasa (22/4), dua peserta langsung gugur. Mereka tidak hadir hingga batas waktu berakhir.
Keduanya adalah Andria Benny Thahyadi dari SMKN 3 Bandarlampung jurusan tataboga dan Yuhi Yhance Rohista, jurusan administrasi perkantoran SMK YPPL (Yayasan Pendidikan Panjang Lampung).
Kepala Seksi SMK Disdik Bandarlampung Krisna Laksamana menjelaskan, Andria tidak memberi alasan jelas soal ketidakhadirannya. Sementara, Yuhi diketahui tengah cuci darah di Jakarta. ’’Tidak ada jalan lain, mereka dianggap gugur,’’ jelas Krisna.
Sumber :Radar Lampung, Kamis, 24 April 2014
Artikel ini diambil dari berbagai media yang memberitakan Universitas Lampung, tidak memperhitungkan ada kerja sama atau tidak dan perlu dikonfirmasikan ke Unila jika ada hal yang tidak jelas.