(Unila): Universitas Lampung (Unila) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jejaring kerja sama internasional melalui percepatan revitalisasi Maison Française (MF).

Dalam rapat terbatas yang dilaksanakan Senin, 21 Juli 2025, di ruang kerja WR 4, sejumlah pemangku kepentingan merumuskan langkah strategis menjadikan MF sebagai pusat kebudayaan dan kolaborasi akademik antara Unila dan dunia francophone, khususnya Prancis dan negara-negara Uni Eropa.

Rapat dihadiri Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Sistem Informasi Prof. Ayi Ahadiat, diikuti tim antara lain Dr. Arie Fitria, Dr. Rudi Natamiharja, Ciptaning Weargo Jati, S.Pi., M.Sc., M.Si., Dr. Henky Mayaguezz, serta Gandhi Irawan, S.Pd., M.Pd.

Rapat ini membahas dua agenda utama, yaitu akselerasi revitalisasi MF dan persiapan pertemuan strategis dengan Kedutaan Besar Prancis. Dalam pembahasan itu, disepakati bahwa revitalisasi akan diawali menjadikan Maison Française sebagai simbol dan sarana penguatan relasi kultural dan akademik.

MF akan diarahkan menjadi gerbang strategis Unila dalam menjalin kerja sama dengan negara-negara anggota Uni Eropa, termasuk sebagai pintu masuk dalam program Horizon Europe.

Kehadiran MF tidak hanya akan memperluas konektivitas internasional Unila, tetapi juga menjadikannya sebagai pilot project untuk program-program berbasis kolaborasi dengan institusi Uni Eropa.

Selain itu, MF diposisikan sebagai penghubung penting dengan negara-negara francophone, membuka lebih banyak peluang bagi sivitas akademika Unila untuk terlibat dalam aktivitas riset, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta program kebudayaan internasional.

Rencana peluncuran kembali MF melibatkan alumni dan komunitas francophone di Indonesia yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi titik tolak Unila dalam memperkuat peran internasionalnya.

Unila juga merancang pelaksanaan Joint Working Group (JWG) tahun 2026 yang akan diselenggarakan di kampus Unila dan dirangkai dengan seminar internasional yang melibatkan berbagai mitra luar negeri.

Dalam rapat ini juga dibahas aspek legal dalam pengelolaan MF yang dikuatkan dengan pembentukan tim revitalisasi yang terdiri dari unsur pimpinan universitas, UPA Bahasa, Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis (FKIP), alumni Prancis, serta pihak-pihak lain yang relevan.

Revitalisasi MF dinilai sebagai langkah penting dalam mendukung visi internasionalisasi Unila, terutama dalam aspek networking global. Kehadiran tokoh-tokoh penting dari Prancis dalam kegiatan MF mendatang diharapkan menjadi bukti konkret peran strategis rumah budaya ini.

Saat ini, Unila telah memiliki kerja sama dengan Université Laval di Quebec, Kanada salah satu institusi terkemuka dari negara francophone dan hal ini menjadi modal awal untuk membangun jaringan yang lebih luas di masa mendatang melalui keberadaan Maison Française. [Rilis]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

+ 15 = 19