(Unila): Munculnya covid-19 yang menyebar secara global telah memberikan dampak besar di segala bidang khususnya perguruan tinggi. Kondisi serius ini menyebabkan terjadinya disrupsi teknologi yang mengharuskan sebuah perguruan tinggi melakukan transformasi secara besar-besaran pada sistem pembelajaran dan sistem kerja.

Sudah lebih dari satu bulan sejak diberlakukannya sistem pembelajaran daring dan sistem kerja Work From Home (WFH). Universitas Lampung (Unila) terus giat mengoptimalkan kinerja penggunaan fasilitas daring agar kegiatan pendidikan dapat terus berjalan dengan baik di situasi seperti sekarang.

Kepala UPT TIK Unila Muhamad Komarudin, S.T., M.T., mengatakan, dinamika transformasi digital pada masa pandemi covid-19 tidak bisa dihindari oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya Unila. Dari sisi akademis, Unila telah mengakomodasi kegiatan pembelajaran daring dengan fasilitas VClass dan web conference (vconf) yang terus dimaksimalkan penggunaannya.

Pemaksimalan perangkat tersebut salah satunya melalui peningkatkan kerja sama dengan provider telekomunikasi berupa penyediaan kuota gratis dan penggunaan aplikasi video conference untuk kebutuhan rapat yang merupakan produk dari salah satu provider tersebut.

Selain itu, Unila menggunakan aplikasi video conference hasil produk alumni Fakultas Teknik Elektro. Aplikasi yang bernama LiteBig ini telah digunakan untuk kegiatan ujian dan sidang skripsi online.

Untuk menunjang kegiatan manajerial, penggunaan aplikasi seperti video conference Zoom merupakan salah satu cara menjaga produktivitas kerja dan komunikasi di antara sivitas akademika agar berjalan dengan baik dan terarah.

“Kita memang menggunakan yang berbayar. Unila sudah punya Zoom yang versi edukasi. Ada 20 host yang kita miliki sekarang dan ada satu yang premium yang kapasitasnya bisa sampai 500 peserta. Yang 20 host kapasitasnya masing-masing 300 peserta,” jelasnya.

Ke depan, perangkat daring bisa digunakan sebagai aset digital untuk melakukan pembelajaran dengan mengoptimalkan kapasitas ruangan yang ada dan melakukan metode Blended Learning. Di sisi manajerial, data yang dihasilkan dalam penggunaan perangkat daring bisa menjadi data driven yang digunakan sebagai dasar dalam pembuat keputusan.

Proses pembelajaran yang tengah dilakukan saat ini mampu menjadi aset Unila. Hasil proses tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran maupun bekerja sehingga nanti sebagian kegiatan bisa dilakukan secara online melalui ruang virtual. “Untuk yang bekerja diharapkan dapat bekerja secara fleksibel dan produktivitasnya tidak menurun,” harapnya.

Terakhir ia mengajak semua pihak dapat menyikapi perubahan yang terjadi selama pandemi covid-19 ini dengan cara yang positif sekaligus memaksimalkan kinerja
kreatif di era distruptif. [Humas/Angel]