IMT-GT adalah sebuah inisiatif kerja sama subregional Indonesia-Malaysia-Thailand yang dibentuk oleh pemerintah dari ketiga negara tersebut tahun 1993. Kerja sama ekonomi subregional ini diakui oleh ASEAN berperan penting dalam membangun konektivitas ASEAN.
Sedangkan Uninet dibentuk pada tahun 1996 oleh IMT-GT dan menjadi komponen strategis yang berharga bagi kerjasama IMT-GT. Uninet memiliki visi konektivitas membangun komunitas berbasis pengetahuan untuk kepentingan semua pemangku kepentingan dengan empat tujuan, yakni Transformasi Ekonomi Berkelanjutan, Transformasi Sosial Inklusif, Penelitian Terapan yang Inovatif dan Solusi untuk Komunitas Berkelanjutan
Saat ini terdapat 27 universitas yang tergabung dalam IMT-GT, terbentang dari daerah Thailand Selatan, semenanjung Malaysia hingga pulau Sumatera di Indonesia. Ke-27 Universitas ini diantaranya 12 Universitas dari Sumatera, 10 Universitas dari Malaysia dan juga lima Universitas Negeri dari wilayah Thailand Selatan.
Wakil Rektor PKTIK Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., MBA.,menyampaikan, dengan adanya kerja sama yang terjadi Unila diharapkan mendapatkan untuk menjadi Desk Secretary IMT-GT apabila memungkinkan.
Saat ini Ketua Umum IMT-GT Uninet dijabat oleh Rektor Universiti Teknologi Mara Malaysia (UiTM) sementara koordinator Uninet Indonesia adalah Universitas Syah Kuala.
Adapun tugas dari Desk Secretary IMT-GT menjadi pusat pengolahan informasi dan juga kerjasama antara 27 universitas yang tergabung di bawah IMT-GT Uninet.
“Sehingga apabila Unila dapat mengembangkan diri maka Unila dapat menjadi Desk Secretary, dimana akan menjadi pusat informasi dari kegiatan IMT-GT Uninet,” Ungkap Dr. Ayi optimis.
Dalam momen yang sama, Kantor IMT-GT di Putrajaya, Malaysia memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unila untuk melakukan magang/internship internasional di dengan maksimum durasi tiga bulan.
Bersama Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA., IPM., ASEAN Eng.,Kepala UPT PKLI Unila Prof. Irza Sukmana, S.T.,M.T., Ph.D., dan Sekretaris LP3M Dr. Eng. Ir. Dikpride Despa, S.T., M.T., IPM., Dr. Ayi menyambut penawaran ini dengan baik dan berharap program ini dapat menjadi bagian dari program Merdeka Belajar bagi mahasiswa Unila.
“Diharapkan dengan pemagangan ini dapat dikonversi dalam bentuk magang di luar negeri atau bagian dari Merdeka Belajar mahasiswa Indonesia terutama Mahasiswa Unila,” pungkasnya. [Angelino]














