KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tengah menumbuhkembangkan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) di perguruan tinggi melalui program inkubasi.

Merespons hal itu, Universitas Lampung (Unila) melalui Puslitbang Inkubator Bisnis menggelar sosialisasi program insentif tersebut kepada dosen, para peneliti, wakil dekan bidang keuangan, serta mahasiswa.
Kegiatan yang dibuka Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin ini digelar di ruang pertemuan LPPM, lantai V Rektorat Unila, dengan menghadirkan Ketua Puslitbang Inkubator Bisnis Unila Dr. Ir. R. Hanung Ismono, M.P., selaku narasumber.

Dipaparkan Hanung, inkubator yang akan mengikuti seleksi program ini harus berasal/berkedudukan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Tenant yang diusulkan oleh inkubator PTN atau PTS harus memanfaatkan dan menggunakan hasil inovasi teknologi dari PT tempat inkubator berada.

Adapun bidang prioritas inovasi yang akan didanai diutamakan untuk delapan tema. Meliputi pangan, kesehatan dan obat, energi, transportasi, pertahanan dan keamanan, teknologi informasi dan komunikasi, bahan baku, serta material maju. Program PPBT 2017, lanjut Hanung, di antaranya calon PPBT, inkubasi bisnis teknologi (IBT), dan PPBT-perguruan tinggi.

“Skim pendanaan ini dapat dimanfaatkan bagi dosen dan mahasiswa dengan estimasi dana mulai 250 hingga 350 juta. Hasil-hasil penelitian yang sekiranya pantas dihilirisasi maka akan didanai,” terangnya.

Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin dalam arahannya mengatakan, program PPBT diadakan juga dalam rangka menyongsong paradigma baru peran perguruan tinggi yang mengarah pada otonomi dan komersialisasi bisnis. Hal ini tentunya sejalan dengan upaya Unila untuk beralih menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum.

“Oleh karena itu kita akan melakukan persiapan dan penguatan dalam bidang bisnis untuk mendapatkan income generating dalam rangka PTBH. Salah satunya dengan membangun kerja sama dan merevitalisasi BUU sehingga mampu menghasilkan,” tukasnya.[inay/humas]