(Unila): Dosen Ilmu Komputer Unila Dr. Rer Nat Akmal Junaidi memperkenalkan aplikasi Aksara Lampung yang tengah ia kembangkan melalui sebuah penelitian di TU Dortmund University Jerman.
Ke depan, aksara Lampung akan terdigitalisasi sehingga bisa terbaca melalui aplikasi aksara Lampung di Android.
Dia mengatakan, penelitian yang ia kerjakan ini secara integrasi akan menjadi aplikasi untuk pengenalan aksara Lampung. Dan pada saat ini tahapannya terlebih dahulu, ada beberapa tahapan. “Meliputi prosesing, ciri, program sampai pada pengenalan aksara secara utuh meliputi aksara utama atau induk huruf dengan anak hurufnya,” ungkapnya saat diwawancarai radarcom.id di sela rapat senat luar biasa Dies Natalis ke 53 Unila, Senin (24/9).
Menurutnya, karena ini berkerja dengan sistem otomatis (otonymus) ketika kita menggunakan aplikasi itu berarti tidak ada informasi lain yang dapat kita tambahkan. Kita murni berasal dari data mentah jika data mentah seperti itu kita bisa mendapat hasil bacaan seperti apa. Saya ingin kedepannya bisa menjadi aplikasi yang utuh. Mulai dari tahap awal hingga tahap akhir sehingga dapat dibaca setiap ada gambar tulisan Aksara Lampungnya,” ujarnya.
Rer nat Akmal mengatakan, awalnya dia hanya ingin mengenali tulisan biasa. Namun, berpikir alangkah lebih baik mengangkat Aksara Lampung.
“Selain tidak pernah dipelajari ditempat manapun, serta budaya yang harus kita lestarikan, dari sisi teknis saya kaji dengan ilmu komputer. Sebelumnya saya menginginkan masyarakat untuk mengenal dan mau untuk menulis aksara Lampung terlebih dahulu,” ungkapnya.
Untuk sementara proses ini belum dapat diunduh pada Playstore karena saat ini masih pada tahap komputer dan masih pada tahap terpisah-pisah belum menyatu.
“Jadi ketika kita menulis Aksara Lampung akan keluar bunyi bacaan dari huruf yang tertulis, hanya pada batas huruf aksara saja. Karena mengikuti perkembangan Andoid kedepan akan ada pada Playstore. Guna untuk memudahkan masyarakat mengenal tulisan Lampung,” jelasnya.
Melihat dari kebudayaan Lampung, lanjut Rer Nat Akmal, menurut data statistik penduduk asli di Lampung hanya 20 persen, dan dengan 80 persen pendatang.
“Dengan kondisi saat ini maka kebudayaan Lampung akan cepat hilangnya. Saya menginginkan kebudayaan Lampung ini jangan sampai hilang tetap bisa terus dilestarikan,” pungkasnya.[Unila di media]
sumber berita: https://radarcom.id/2018/09/24/unila-kembangkan-aplikasi-aksara-lampung/











