(Unila): Universitas Lampung (Unila) menggelar galang donasi untuk korban bencana alam Sumatra usai senam bersama yang diselenggarakan di Rektorat Unila, pada Jumat, 12 Desember 2025.

Kegiatan dihelat sebagai wujud sivitas akademika Unila peduli terhadap bencana yang melanda wilayah Sumatra, melalui doa bersama, penggalangan donasi, serta pelepasan 12 dokter fakultas kedokteran untuk bertugas di Tamiang.

Hingga saat ini donasi sementara dari jajaran pimpinan mencapai Rp60 juta dan akan disalurkan secara transparan kepada masyarakat terdampak, disertai pembukaan donasi barang seperti makanan kaleng dan instan, pakaian, perlengkapan ibadah, serta kebutuhan pokok lainnya.

Penggalangan donasi juga dilakukan melalui QRIS yang mulai dapat diakses pada Jumat siang guna memperluas partisipasi seluruh warga kampus. Selain itu, Unila juga memberikan mandat kepada kepala bagian setiap fakultas untuk menjadi penanggung jawab penggalangan donasi.

Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan, Unila hari ini melepas 12 dokter ke Tamiang dengan harapan mereka dapat menjalankan tugas sebaik mungkin dan bermanfaat bagi korban terdampak.

“Pada hari ini kita melepas 12 dokter untuk bertugas di Tamiang, Aceh. Mudah-mudahan para dokter ini bisa melaksanakan tugasnya dan memberikan manfaat untuk saudara-saudara kita di sana,” pungkasnya.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., juga ikut menjelaskan profil dokter yang akan diberangkatkan pada aksi kemanusiaan terdiri dari dua dokter umum, satu dokter spesialis, satu bidan, dua perawat, dan enam mahasiswa aktif koas.

“Rencananya mereka akan berangkat hari Minggu dan telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat,” ungkapnya.

dr. Rasmi Zakiah Oktarlia, S.Ked., M.Farm., selaku koordinator tim memastikan dukungan logistik berupa alat pemeriksaan dasar dan sejumlah obat-obatan serta sebagian obat telah dibawa, sementara sisanya masih menunggu hasil koordinasi tambahan terkait kebutuhan di lapangan.

Kemungkinan penyakit yang akan ditangani meliputi gangguan kulit, saluran pernapasan, dan pencernaan. “Kita memiliki alat untuk melakukan pemeriksaan fisik dan untuk obat-obatan masih berkoordinasi lebih lanjut dengan dinas kesehatan serta penunjang pengobatan lainnya di Tamiang,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, lama waktu penugasan akan menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Estimasi awal sekitar satu minggu, namun dapat diperpanjang apabila kondisi mengharuskan dan penempatan tim di posko-posko kesehatan yang telah ditentukan.

“Kita akan ditempatkan sesuai koordinasi dinas kesehatan di sana dan alat medis yang dibawa berupa alat pemeriksaan kesehatan serta sebagian obat-obatan,” tambahnya.

Sementara itu, penyaluran dana akan dilakukan melalui tiga universitas, yakni Universitas Sumatra Utara, ISI Padang Panjang, dan Universitas Teuku Umar Aceh.

Kegiatan diharapkan dapat membantu korban bencana alam Sumatra dan mempercepat pemulihan masyarakat terdampak. Aksi kemanusiaan ini bukan sekadar memberi bantuan, tetapi juga menghadirkan kepedulian, empati, dan semangat saling menguatkan [Magang_Yeshicha Indah/Asnia Sundari]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

82 − = 74