(Unila) : Universitas Lampung (Unila) akan memfokuskan riset Masterlan Percepatan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia (MP3EI) pada rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Demikian dinyatakan Ketua Lembaga Penelitian (Lemklit) Unila Dr. Eng. Admi Syarif terkait pertemuan gubernur se-Sumatera yang berlangsung di Bandar Lampung, Selasa (19/3).
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 16 lembaga penelitian dari perguruan tinggi negeri-swasta se-Sumatera merekomendasikan penelitian potensial. “Penelitian telah kita lakukan melingkupi aspek material bangunan, aspek hukum, maupun aspek sosial ekonomi masyarakat terkait pembangunan tersebut. Harapannya hasil riset dapat digunakan dalam pembangunan jembatan tersebut,” ujarnya.
Secara terpisah, Tien R. Muchtadi selaku perwakilan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) menjelaskan, hasil pertemuan akan langsung disampaikan kepada Menteri Perekonomian Hatta Rajasa untuk kemudian disampaikan kepada gubernur yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Ia mengemukakan, program MP3EI yang dicanangkan presiden tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sinergi, kerja sama, maupun kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, maupun kalangan bisnis, dan dunia industri.
“Tanpa kerja sama para pihak hasil penelitian hanya akan menjadi laporan penelitian saja. Sementara pemerintah pusat mendorong kalangan perguruan tinggi untuk melakukan invention atau penemuan yang dapat digunakan dalam proses percepatan pembangunan ekonomi masyarakat di daerahnya masing-masing,” kata dia.
Dengan adanya pertemuan ini, tambahnya, 16 perguruan tinggi wilayah Sumatera akan menginventarisir penelitian-penelitian potensial yang dapat mendukung MP3EI. “Contohnya Universitas Sriwijaya yang memiliki perhatian khusus di bidang batu bara. Menurut penelitian mereka batu bara dapat menjadi sumber energi baru di Sumatera bagian Selatan,” urainya.
Namun menurutnya, pengembangan riset akan sangat terkendala jika kondisi transportasi di wilayah Sumatera Selatan tak segera diperbaiki. “Yang punya dana untuk memperbaiki infrastruktur adalah pemerintah pusat bukan para peneliti ini. Pun halnya dengan hasil penelitian batu bara ini tentu tidak bisa dikelola dalam skala industri oleh perguruan tinggi,” tuturnya.
Ia menilai, jika terjadi kolaborasi antarpihak dalam riset batu bara maka hasil penelitian baru bias bermanfaat dan berperan bagi MP3EI. Oleh karena itu, masukan dari perguruan tinggi akan langsung disampaikan kepada menteri. Agar menteri yang langsung menginstruksikan ke gubernur sehingga kolaborasi dengan perguruan tinggi dapat segera dilakukan.[] Mutiara