(Unila): Universitas Lampung saat ini fokus terhadap tiga fase pembangunan yang segera direalisasikan dalam jangka waktu terdekat, hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Lampung Hasriadi Mat Akin dalam sambutanya menuturkan bahwa , fase pertama adalah memper baiki mindset, sehingga tidak ada unit kerja yang tidak jalankan standar pelayanan internasional.
Dengan segala kurangnya, Unila telah menjalankan kedisipilanan dan kepastian layanan. ” Kami akuni memang masih kurang serta tidak mudah, akan tetapi merubah mindset itu perlu, dan itu membutuhkan waktu yang lama karena merupakan sikap hidup,” kata Hasriadi pada peresmian Teaching Factory, Rabu (26/9/2018).
Kemudian, kata dia Unila komitmen untuk memperbaiki sistem dengan membangun kompetensi dosen secara maksimal. Sejak awal tahun 2016 Unila menjadi salah satu Perguruan Tinggi paling berani menggelontorkan dana untuk remonerasi. “Karena kami ingin betul-betul ada reward and punishmen, tidak bisa main-main. Dan akhir tahun 2016 Unila menjadi salah satu Perguruan Tinggi dengan pengelolaan riset menggunakan dana mandiri, di Indonesia tidak bayak universitas yang menerapkan hal itu, di Sumatera hanya Unila dan Andalas,” kata guru Besar Fakultas Pertanian Unila itu
Selanjutnya di Fase kedua, Unila fokus kepada penembangan infrastruktur, sejak tahun 2017-2022 secara keseluruhan total pemasukan dana hampir mencapai Rp 1 Triliun, diantaranya dark Bappenas senilai Rp650 M, dari Walikota Bandar Lampung kurang lebh dari Rp 80 M untuk pembangunan gedung Rs tipe C.
Lalu kucuran dana dari Gubernur berupa 1 unit gedung senilai Rp 15-20 M. Unila juga mendapatkan dana daei Kementrian PUPERa yang jumlahnya hampir Rp100 M yang diperuntukkan untuk membangun Rusunawa (Rumah
susun mahasiswa) yang terletak di Bandar Lampung dan Metro, bantuan pengelolaan sampah terpadu senilai Rp8 M , embung Rp 22 M.
“Secara efisiensi Unila tahun ini telah menyelesaikan 10 gedung. Harapan kami di tahun 2022 Unila disamping sudah besar, tapi besar juga badanya,” harap Hasriadi.
Sedangkan di fase ke tiga, Unila akan mengembangkan SDM, sebab dengan perubahan teknologi dan globalisasi di unila harus menyiapkan para dosen dari generasi Millenial sesuai dengan perkembangan zaman.
“Unila di usianya yang ke-53 tahun cukup dewasa dan matang, dan Feb mampu membuktikan bahwa feb berjalan dan telah sangat bisa dibanggakan, semua prodi terakreditasi A, dan feb satu fakultas bisnis dan menejemen yang sudah terakreditasi internasional Abest 21 di luar pulau Jawa.” tegasnya.[Unila di media]
sumber berita: http://www.lampost.co/berita-unila-fokus-tiga-pengembangan.html