Laporan hasil wawancara khusus dengan Ketua Dewan Pendidikan Lampung masa bakti 2014-2019 Ir. H. Mahfud Santoso, M.M.

Ir. H. Mahfud Santoso, M.M.

Pengalaman pribadi Anda selama berinteraksi dengan Universitas Lampung ?

Saya banyak berinteraksi dengan semua universitas di berbagai provinsi, salah satunya Universitas Lampung. Sejak bermutasi ke Lampung akhir tahun 1979 silam, saya melihat Unila kini sudah banyak mengalami perubahan. Perubahan itu mulai dari level mahasiswa, dosen, fakultas, hingga rektor yang cukup responsif dan tanggap saat diberi masukan maupun kritik seputar kemajuan dunia pendidikan di Unila.

Kalau dari segi fasilitas sangat perlu peningkatan. Meskipun fasiitas di beberapa fakultas sudah cukup memadai, namun di beberapa fakultas lainnya masih kurang, misalnya Fakultas Kedokteran yang belum memiliki Rumah Sakit Pendidikan sebagai wahana praktik bagi mahasiswanya. Secara garis besar jika dibandingkan universitas negeri lainnya, fasilitas Unila memang belum memadai tapi minimal sudah mencukupi standar.

Bagaimana menurut Anda peran Unila di tengah masyarakat ?

Mulanya di era 80-an, lulusan Unila tidak terpakai di dunia kerja karena kualitasnya jauh sekali dibanding dengan universitas-universitas di pulau Jawa. Perubahan cukup signifikan mulai terlihat tahun 2000-an. Namun sebelum itu, Unila masih dipandang sebelah mata baik di kalangan perusahaan maupun di tengah-tengah masyarakat, bahkan bisa dibilang undergrade. Baik dari basic ilmu pengetahuan sains karena minimnya praktik lapangan hingga yang paling urgent adalah kurangnya kemampuan lulusannya dalam berbahasa Inggris. Bagi kalangan perusahaan, kemampuan berbahasa Inggris hal utama karena akan selalu bersinggungan dengan orang asing baik sebagai pelanggan maupun mitra kerja. Namun Unila sudah mengupayakan serangkaian terobosan guna menyiasati persoalan tersebut, salah satunya banyak menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar. Sehingga mampu mempertajam kembali bidang ilmu pengetahuan, kedisiplinan, keterampilan/keahlian, dan komunikasi.

Harapan Anda terhadap Unila ke depan?

Harapan ke depan, pertahankan kebijakan rektor saat ini yang memberi keberpihakan khusus pada keluarga prasejahtera melalui program PMPAP. Perbanyak kursi-kursi fakir miskin yang bisa berkuliah di Unila. Ini merupakan salah satu cara bagaimana memperbaiki dan membangun kualitas SDM di Lampung. Baik dari segi karakter, keahlian di bidang masing-masing, dan yang lebih penting berakhlakul karimah.

Perlu ada penambahan jumlah doktor dan profesor dengan rasio paling ideal dan merata di setiap fakultas. Unila masih jauh tertinggal, maka sebaiknya program peningkatan pendidikan bagi tenaga pendidik menjadi salah satu prioritas. Jika menginginkan pemerataan kualitas pendidikan dan SDM, jumlah doktor dan profesor di setiap fakultas pun harus merata. Sekolahkan tenaga pendidik hingga jenjang S-3.

Lima tahun terakhir sudah sangat optimal tapi tetap harus ada peningkatan, jangan puas sampai di sini. Terutama dalam mencetak sarjana yang siap menciptakan lapangan pekerjaan bukan lagi mencari kerjan. Perbanyak praktikum di lapangan dan jaga kebersihan lingkungan kampus yang saat ini masih cukup memprihatinkan.