(Unila): Universitas Lampung (Unila) terus memperkuat posisinya di kancah internasional melalui kolaborasi strategis dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan kurikulum dan rancangan program internasional melalui penandatanganan Letter of Intention (LoI) antara kedua institusi yang berlangsung dalam rangkaian acara Higher Education Partnership Conference (Hepcon) 2024, di Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Penandatanganan LoI ini dilakukan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., dengan perwakilan dari Universiti Kebangsaan Malaysia.
Hepcon 2024, yang digagas Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Republik Indonesia, menjadi momentum penting bagi kedua institusi untuk mempererat hubungan akademik dan memperluas jaringan kerja sama di bidang pendidikan tinggi.
Kerja sama yang terjalin antara Unila dan UKM ini mencakup pengembangan kurikulum dan rancangan program double degree, khususnya untuk program studi yang berfokus pada bidang sains dan teknologi (saintek) seperti teknik, matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA), kedokteran, dan pertanian.
Tidak hanya itu, kedua universitas juga membuka peluang untuk mengembangkan kerja sama serupa di bidang ilmu sosial. Pada kesempatan itu, pihak UKM menyambut baik rencana kerja sama lebih lanjut dengan Unila.
“Kami sangat antusias dengan peluang kerja sama ini, terutama dalam pengembangan kurikulum dan rancangan program double degree. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing global mahasiswa dan lulusan kedua universitas,” ujar perwakilan UKM.
Selain pengembangan kurikulum, LoI ini juga membuka jalan bagi pertukaran pelajar dan dosen antara kedua universitas. Program pertukaran ini diharapkan dapat memberikan pengalaman akademik dan budaya yang berharga bagi mahasiswa dan dosen dari kedua negara, sekaligus memperkuat jaringan kerja sama internasional.
Hasil diskusi yang telah dilakukan kedua pihak menunjukkan bahwa UKM berencana untuk melakukan kunjungan ke Unila, serta membuka kesempatan bagi Unila untuk melakukan kunjungan balasan ke UKM di Malaysia.
“Kami berharap realisasi dari letter of intention ini dapat terwujud dalam bentuk kerja sama yang nyata, baik di tingkat pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, maupun dalam pengembangan kurikulum untuk program double degree,” tambah Dr. Ayi Ahadiat.
Hepcon 2024 merupakan inisiatif MRPTN untuk mendorong kolaborasi internasional di bidang pendidikan tinggi, dengan tujuan memperkuat daya saing global perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Melalui kerja sama seperti terjalin antara Unila dan UKM, diharapkan dapat tercipta inovasi-inovasi pendidikan yang mampu menjawab tantangan global di era digital. Kerja sama ini juga sejalan dengan upaya Ditjen Diktiristek dalam memfasilitasi dan mendukung kolaborasi antarperguruan tinggi di Indonesia dengan mitra internasional.
Ditjen Diktiristek menilai, kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga membuka peluang bagi pertumbuhan profesional bagi mahasiswa dan dosen.
Melalui kerja sama ini, Unila dan UKM diharapkan dapat menjadi pionir dalam pengembangan program double degree yang berfokus pada peningkatan kualitas lulusan yang siap bersaing di tingkat internasional.
Selain itu, pertukaran mahasiswa dan dosen diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, serta memperkaya pengalaman akademik bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan langkah awal yang telah dimulai melalui penandatanganan LoI ini, kedua universitas berkomitmen untuk terus menjajaki berbagai peluang kerja sama lainnya yang dapat memberikan manfaat besar bagi dunia pendidikan tinggi di kedua negara.
Masa depan yang lebih terhubung dan kolaboratif antara Unila dan UKM diharapkan dapat terwujud, membawa dampak positif bagi mahasiswa, dosen, dan seluruh komunitas akademik di Indonesia dan Malaysia. [Rilis]