(Unila): Universitas Lampung (Unila) mencatat sejarah baru di dunia pendidikan kedokteran dengan secara resmi berhasil meluluskan angkatan pertama Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dalam wisuda periode VIII Tahun 2024/2025, Sabtu, 23 Agustus 2025, di Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila).

Pendidikan spesialis di Unila dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dilakukan selama empat tahun dengan berbagai tahapan pembelajaran, mulai dari junior, senior, hingga chief.

Angkatan pertama yang secara resmi telah menjadi Dokter Spesialis Pulmonologi lulusan Unila antara lain, dr. Pralia Winda Sari M. Kes. ⁠Sp. P., dr. David Tongon Silaen, Sp., ⁠dr. Rizki Putra Sanjaya, Sp.P., dr. Adhi Nugroho Latief, Sp.P., ⁠dr. Elman Dani Firdaus, Sp. P., dr. Dimas Trend Pinaka Baladika,Sp.P., dr. Dwi Robbiardy Eksa, M.Kes, Sp.P.

Dalam proses pembelajaran, mahasiswa PPDS juga terlibat langsung dalam penanganan pasien dirumah sakit supaya dapat menguasai ilmu paru secara menyeluruh. Selama pendidikan dalam merawat pasien tersebut, mereka diharuskan menyelesaikan berbagai karya ilmiah, laporan kasus, serta tinjauan pustaka setiap stasenya. Karya ilmiah yang telah diselesaikan, kemudian dipresentasikan di konferensi ilmiah, baik di dalam maupun di luar negeri.

Selain berfokus pada pembelajaran akademik, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi memiliki Organisasi Himpunan Mahasiswa dan ekstrakurikuler berupa paduan suara dan Band.

Salah satu lulusan perdananya adalah dr. Pralia Winda Sari, M.Kes., Sp.P, yang sebelumnya menempuh pendidikan dokter umum di Universitas Sriwijaya.

Selama menjalani pendidikan di Unila, dr. Pralia mengungkapkan bahwa perjalanan empat tahun ini penuh dengan ketekunan, rasa tanggung jawab, serta dukungan dari teman sejawat dan dosen pembimbing.

Ia juga menyoroti metode pembelajaran yang komprehensif, mulai dari praktik klinik di Rumah Sakit Pendidikan Unila dan jejaringnya, hingga pengalaman berharga mengikuti pendidikan di Rumah Sakit Hiroshima, Jepang, selama dua bulan.

Menurut dr. Pralia, fasilitas pendidikan yang disediakan Unila sudah memadai untuk mendukung pembelajaran mahasiswa spesialis. Keunggulan lain adalah kesempatan belajar ke luar negeri yang memberikan perspektif global bagi mahasiswa.

Selain itu, para dosen menjadi bagian penting dalam perjalan ini dengan selalu mendukung dan mendampingi para mahasiswa dalam setiap langkah pendidikan. Ia berharap PPDS pulmonologi dapat terus berkembang, semakin lebih baik lagi, dan dapat menciptakan spesialis paru yang bermutu.

“Perasaan saya terharu dan bangga bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu dan menjadi angkatan pertama di Unila, semoga kami dapat menjadi contoh yang baik untuk angkatan selanjutnya,”jelasnya.

Dengan tekad membantu masyarakat dalam mengobati kasus paru di lampung, akhirnya Ia berhasil menyelesaikan pendidikan spesialis di Unila. Dalam wawancara dr. Pralia juga memberikan pesan bagi calon mahasiswa yang tertarik menempuh pendidikan spesialis di bidang ini.

“Apabila ingin mendaftar persiapkan mental, perbanyak membaca sumber buku, serta sebaiknya memperdalam praktik mengenai pengobatan pasien paru,” ujarnya.

Melalui lulusan pertamanya, Program PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Unila diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata, khususnya dalam pelayanan kesehatan paru di Lampung.

Keberhasilan Unila meluluskan angkatan pertama ini menjadi bukti komitmen universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Lampung, sekaligus membuka jalan bagi generasi dokter spesialis paru yang kompeten dan berintegritas. [Magang_Mifta Rizky]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

49 + = 56