(Unila): Masih minimnya tenaga kearsipan di Provinsi Lampung mendorong Universitas Lampung (Unila) membuka program studi (Prodi) diploma tiga (D-3) Kearsipan tahun ajaran baru mendatang. Demikian disampaikan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., kemarin.

“Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) ingin bekerja sama untuk membuka program D-3 Kearsipan. Kita menyambut baik. Selain menyikapi kekurangan tenaga kearsipan, Unila memang mempunyai kompetensi untuk hal tersebut karena dosen-dosen S-2 bidang ini tersedia,” ujarnya.

Menurutnya, lulusan Kearsipan sangat dibutuhkan baik di instansi pemerintah maupun swasta. Sisi penyerapan tenaga kerja di dunia kerja pun cukup besar. Kondisi ini membuktikan bahwa lulusan Kearsipan masih sangat potensial dan prospektif diterima oleh pasar tenaga kerja.

Banyak lembaga-lembaga arsip baik pemerintah maupun swasta masih membutuhkan penanganan arsip-arsip yang dimiliki sebagai sarana penyimpan informasi. Semakin penting informasi yang perlu dan harus disimpan memerlukan penanganan semakin khusus pula.

Sekarang dan di masa yang akan datang pasti banyak dibutuhkan tenaga-tenaga pengelola dan penata arsip profesional yang dapat menangani semua tentang arsip baik dinamis aktif maupun inaktif. Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja itu maka Unila menerima tantangan untuk menyediakan tenaga-tenaga handal dan profesional di bidang kearsipan, yaitu diwujudkan dengan membuka Program Studi D-3 Kearsipan.

“Ini simbol pengembangan sumberdaya Kearsipan. Unila sebagai perguruan tinggi memang berperan besar dalam menyediakan tenaga-tenaga handal yang diperlukan. Kalau memang kita bisa, sdm cukup kenapa tidak?”.

Hasriadi menjelaskan, meskipun saat ini baru sebatas wacana namun Universitas Lampung sangat mendukung pendirian program studi D-3 Kearsipan ini. Hal itu diupayakan dengan terus membangun komunikasi dengan pemerintah daerah Lampung dalam hal penyediaan formasi tenaga kerja bidang kearsipan.

“Mungkin tahun ajaran yang akan datang prodi ini bisa terwujud, sekarang masih diwacanakan. Tapi biasanya kalau itu dibutuhkan sangat jelas institusi pasti memproses secara cepat. Meskipun tidak bisa menjamin akan langsung diserap dunia kerja, tapi pangsa pasarnya jelas,” pungkasnya.[]