(Unila): Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., mengungkapkan majelis rektor se-Indonesia belum sepakat untuk memasukkan hasil Ujian Nasional (UN) sebagai pertimbangan dalam  Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Akan tetapi secara personal Sugeng menilai nilai ujian nasional tidak relevan jika dijadikan salah satu syarat kelulusan SNMPTN. “Beberapa waktu lalu majelis rektor se-Indonesia sudah menyelenggarakan pembahasan terkait nilai UN dalam SNMPTN. Tapi kalau saya setujunya nggak usah dipakai itu. UN kan bukan ranah kita,” ujarnya, kemarin.

Sebelumnya Ketua Panitia Lokal SNMPTN Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., menegaskan, pembahasan terkait ujian nasional untuk SNMPTN telah dibahas dalam rapat antara majelis rektor dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dua pekan lalu. “Memang sempat dibahas tapi belum ada keputusan pastinya,” kata dia.

Beberapa alasan yang menyebabkan dianulirnya nilai UN dalam SNMPTN di antaranya pihak panitia pusat UN belum bisa menjamin dapat menyerahkan data hasil UN sebelum pengumuman hasil SNMPTN. Hal ini disebabkan berdasarkan jadwal yang telah disusun, pelaksanaan UN baru dimulai 15 April 2015 sedangkan pegumuman SNMPTN dilaksanakan 9 Mei 2015.

Secara pribadi ia pun menyangsikan jika hasil UN sudah diterima panitia SNMPTN. Menurut Wakil Rektor I Unila ini, seandainya hasil UN memang diputuskan untuk digunakan dalam kelulusan SNMPTN, hal itu tidak menjadi masalah bagi pihak univeritas. Hanya jika kemurnian asil UN itu memang dapat dipertanggungjawabkan.

Humas Panlok SNMPTN Unila Muhamad Komarudin, S.T. M.T., juga menambahkan, Unila sebenarnya tidak antipati melainkan mengajak untuk realistis. Waktunya sangat pendek dan harus ada solusinya. “Seharusnya yang menjadi tolak ukur adalah daerah-daerah terpencil. Apakah mereka sanggup berbarengan dengan wilayah perkotaan dalam hal entry nilai UN ke dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang menjadi formula SNMPTN,” pungkasnya.[]