Harapan berbagai pihak yang menginginkan ujian nasional (UN) dihapuskan, agaknya, bakal sulit terwujud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan, UN tetap diberlakukan untuk tahun-tahun mendatang.

Auditor Utama Inspektorat Jenderal Kemendikbud Joko Sapto Pratolo menegaskan hal itu saat meninjau pemindaian lembar jawaban UN SMA di Universitas Lampung (Unila) kemarin (17/4).

’’Saya meminta mereka yang tidak setuju UN dan berharap dihapuskan, dapat memahami bahwa UN untuk mengukur sejauh mana kompetensi siswa dalam menyerap pelajaran selama ini. Jadi ke depan UN tetap ada,’’ jelasnya.

Seperti diketahui, selama ini muncul desakan untuk menghapuskan UN lantaran dinilai mengabaikan proses belajar selama tiga tahun yang sudah ditempuh siswa. UN dianggap sebagai jalan pintas untuk mengukur kemampuan pelajar.

Dalam kesempatan itu, Joko memuji pelaksanaan UN SMA di Lampung yang menurutnya cukup baik. Sehingga, tidak perlu lagi ada evaluasi. ’’Sudah bagus dan kredibel serta belum ada laporan kecurangan,’’ tuturnya.

Sebab itu, ia meminta Unila yang selama ini terkesan ragu memasukkan UN sebagai salah satu pertimbangan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) itu, tidak lagi galau. ’’Namun persentasenya kami serahkan ke perguruan tinggi,’’ tuturnya.

Sementara itu, sampai kemarin (17/4), Unila telah memindai 135 ribu dari 480 ribu LJUN SMA sederajat.  Koordinator Pemindaian LJUN Unila Komarudin menjamin tak ada kecurangan.

’’LJUN dari 15 kabupaten/kota sudah masuk dan tidak ada masalah. Hari pertama yang sudah rampung itu Kota Bandarlampung dan Metro. Nah saat ini kami sudah memindai LJUN bahasa Indonesia dari 11 kabupaten/kota,’’ paparnya.


Sumber :Radar Lampung, Senin, 21 April 2014

Artikel ini diambil dari berbagai media yang memberitakan Universitas Lampung, tidak memperhitungkan ada kerja sama atau tidak dan perlu dikonfirmasikan ke Unila jika ada hal yang tidak jelas.