(Unila) : Sekretariat ASEAN dan Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) telah melakukan survei yang bertajuk “Survey on ASEAN Community Building Effort 2012”. Survei ini dilakukan di sepuluh negara ASEAN untuk melihat berapa banyak yang sudah mengetahui masyarakat tentang ASEAN dan peranannya.
Dari penelitian tersebut, diperoleh data bahwa 81 persen masyarakat ASEAN telah mengetahui keberadaan ASEAN. Namun, 76 persen di antaranya masih kurang memiliki pemahaman dasar mengenai ASEAN.
Sementara, dari 55 masyarakat kalangan pelaku bisnis di ASEAN, telah memilki pemahaman dasar mengenai ASEAN. Sedangkan 15 persen lainnya bahkan sudah memiliki pemahaman dasar yang sangat baik tentang ASEAN.
Penelitian atau survei lain terkait ASEAN juga diadakan beberapa lembaga, antara lain ASEAN Business Advisory Commite dan Journal of Current South East Asian Affairs. Semua survei tersebut ditujukan untuk mengatahui pengetahuan masyarakat tentang perkembangan ASEAN, salah satunya terkait ASEAN Free Traded Agreement.
“Data-data ini harus diperhatikan dengan baik mengingat Indonesia tentu akan bersaing dengan Sembilan negara lain yang masuk dalam ASEAN mengahadapi era pasar bebas,” papar Pariaman Sinaga, Staf Ahli Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bidang Kerja Sama Kelembagaan.
Pariaman memaparkannya pada kegiatan Seminar Nasional yang digelar BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung, Rabu (2/4). Kegiatan ini bertema “Tantangan dan Peluang Koperasi dan UMKM dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”.
Menurut data yang dipaparkan Pariaman, jumlah koperasi yang ada di Indonesia saat ini adalah 203.701 koperasi. Jumlah ini meningkat hampir 50 persen dari lebih lima tahun lalu. Di Lampung, koperasi yang ada pada tahun 2013 berjumlah 4.658, namun sebanyak 1.820 koperasi masih tidak aktif.
Sementara jumlah UMKM yang ada di Lampung pada tahun 2013 berjumlah 375. 415. Jumlah itu terbagi untuk usaha Mikro sebanyak 276. 662, usaha Kecil sebanyak 78. 827, dan usaha menengah sebanyak 19.926.
“Dengan jumlah ini, tentu saja para pengusaha UMKM di Indonesia dan di Lampung khususnya harus paham dengan akan adanya era perdagangan bebas atau menghadapi ASEAN Economic Community 2015” tukas Pariaman lagi. Apalagi, lanjut Pariaman, nanti saat era pasar bebas, semua negara di ASEAN bebas mengakases kegiatan usaha di sepuluh negara tersebut. “Jadi, mulai sekarang ubahlah mindset untuk tidak kkonsumtif, namun menjadi pelaku bisnis yang produktif,” ungkap Pariaman.
Pariaman juga memberi wejangan kepada mahasiswa untuk terus mengasah diri, belajar yang tekun dan rajin. Karena, menurut Pariaman, nanti saat era pasar bebas, walau sudah lulus sarjana, namun tidak memiliki sertifikasi kemampuan, maka ia akan tergeser oleh orang lain (yang bisa jadi dari negara lain).[] Andro