Mahasiswa Asing Unila menyusun kamus trilingual di ruang Bapsik, Selasa (14/5)

(Unila) : Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Kemdikbud, beserta Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMEO-SEAMOLEC) bekerja sama dengan Universitas Lampung (Unila) tengah menyusun kamus trilingual. Penyusunan materi kamus dilakukan oleh tujuh mahasiswa asing Unila dari program Darmasiswa.

Penyusunan kamus ini melibatkan beberapa tutor dari SEAMEO-SEAMOLEC yang mendampingi ratusan peserta Program Darmasiswa dan berlangsung serentak di beberapa wilayah lain yang terdapat mahasiswa asing Program Darmasiswa, seperti di Padang, Palembang, Semarang, Surabaya, dan Bali. Sementara di Jakarta selaku koordinator juga berlangsung kegiatan yang sama, sampai tanggal 15 Mei.

Suratno, S.Pd., M.H., selaku pendamping mahasiswa asing Unila mengatakan, di Unila kegiatan penyusunan kamus trilingual atau tiga bahasa ini berlangsung dua hari yaitu hari Selasa dan Rabu (13-14/5). “Output penyusunan kamus trilingual (tiga bahasa) ini adalah sebuah program berbasis aplikasi android yang menerjemahkan Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris, dan empat bahasa asli dari daerah asal masing-masing mahasiswa itu. Yakni Bahasa Polandia, Korea, Kamboja, dan Jepang,” ujarnya ketika ditemui di ruang kerjanya.

Kasubbag Kerja Sama Luar Negeri Bapsik Unila ini menambahkan, materi dalam kamus tersebut memuat 10 topik. Antara lain, tentang perkenalan, keluarga, bertelepon, kegiatan sehari-hari, rumahku, arah dan lokasi, memesan makanan, waktu luang, berbelanja, dan rekreasi.

Adapun tujuh mahasiswa asing Unila yang terlibat yaitu Yuzu Okubo dari Nihon University(Jepang), Arana Ogawa dari Keio University (Jepang), Prak Sivorn dari Jachuk Asia Dev Institute (Kamboja), Lek Savy dari Cambodian University(Kamboja), Pov Sophea dari Cambodian University(Kamboja); Oh Ji Min dari Chousn University, (Korea); dan Aleksandra Dudzinska dari Jagiellonian University (Polandia).

Seperti diketahui, belakangan dukungan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional semakin menguat. Dalam forum ASEAN pernah diusulkan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di kawasan Asia Tenggara. Aplikasi trilingual ini, selain menjadi program Biro PKLN Kemdikbud untuk memeperkaya khasanah ragam bahasa asal negara peserta Darmasiwa, juga dijadikan moda Pemerintah Indonesia untuk Go Bahasa Internasional.

Meski kemungkinan besar program ini dipatenkan oleh Biro PKLN-Kemdikbud, dirinya berharap, output dapat diakses oleh masyarakat umum melalui perangkat android. “rencananya kamus trilingual ini diaplikasikan secara audio-visual sehingga bagi siapa yang ingin membeo dan menghapal, bisa dilakukan dengan mengulang-ulang aplikasinya saja,” terang Suratno.[] Inay/Dedi