UNIVERSITAS Lampung melalui Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (BPHM) mulai mengoptimasi seluruh website unit kerja yang ada di lingkungan rektorat maupun fakultas. Mendata keaktifan seluruh website di setiap unit kerja menjadi agenda awal program peningkatan rangking webometric.
Demikian disampaikan Kepala BPHM Harsono Sucipto, S.H., M.H., saat memimpin rapat koordinasi pengelola website di ruang sidang lantai IV Gedung Rektorat, Rabu (21/3/2018).
Tak hanya mengevaluasi keaktifan, mantan Kepala BAK Unila ini menekankan kembali sejauh mana komitmen para pengelola website akan melaksanakan tugas tambahan yang diamanahkan yakni memberi layanan publik dan layanan informasi publik. Kedua item tersebut merupakan dua hal berbeda yang diatur dalam payung hukum tersendiri.
Oleh karena itu beban kerja para pengelola website lumayan berat karena akan mewakili unit kerja masing-masing menyampaikan kedua item tersebut melalui sistem yang sudah dibangun. “Jangan sampai informasi jadi menyimpang, bahkan keterlambatan informasi saja bisa jadi fatal. Maka butuh koordinasi supaya tidak mis,” tegasnya.
Kepala Bagian Informasi dan Humas Sopiana, S.Sos., M.Si., yang juga hadir saat rapat menambahkan, butuh komitmen besar para pengelola website menunjukkan kinerja pimpinan secara online, baik layanan publik yang berkaitan dengan dokumen tertulis maupun tidak tertulis.
“Kita sangat membutuhkan sinergi seluruh unit kerja untuk membangun Unila melalui tiga hal, yakni penyampaian informasi yang akan dipublis melalui PPID, peningkatan webometric, dan kekayaan konten yang ada di website seluruh unit kerja,” paparnya.
Berkaitan dengan hal itu, Web Developer Unila Harno, S.I.Kom menjelaskan, parameter yang digunakan dalam webometric 100 persen berkiblat pada google. Oleh karena itu perlu ada keseragaman domain agar lebih mudah diindeks oleh mesin pencari google. “Website juga harus mobile friendly, sementara di sejumlah unit kerja masih ada beberapa web yang belum mobile friendly,” terangnya.
Parameter lain, kata Harno, berkaitan dengan kekayaan konten yang teridentifikasi di website. Produktivitas konten pada setiap unit mungkin saja berbeda karena memiliki produk-produk yang tidak sama sehingga kemungkinan tingkat produksi konten pun berbeda. “Yang terpenting bagaimana mengupayakan agar konten terindeks google dan pastikan website tidak menemukan sesuatu yang eror.”[Inay_Humas]