Tanggal 4 Agustus lalu menjadi hari yang istimewa bagi Universitas Lampung setelah tim debat bahasa Inggrisnya berhasil membawa pulang gelar juara pertama kategori Novice (pendatang baru) pada kompetisi debat bahasa Inggris National University Debatng Championship 2016 di Universitas Mercubuana, Jakarta. Berperan sebagai tim kontra, Universitas Lampung berhasil memenangkan debat pada mosi Indonesian government should stop its internet censorship (pemerintah Indonesia harus menghentikan penyensoran internet). Mereka mampu mengungguli Universitas Sriwijaya, Universitas Mulawarman dan Politeknik Negeri Banjarmasin yang masing-masing menempati peringkat 2, 3 dan 4 di akhir pertandingan.
Universias Lampung harus menempuh jalan yang cukup panjang untuk meraih gelar tersebut. Perjuangan tim yang beranggotakan debater I Ketut Dharma Putra Yoga (Hukum 2014) dan Muhammad Fikri Hasan (Pend. Fisika 2014) dari UKM-U English Society serta juri N1 Cahya Awaluddin (Akuntansi 2014) dari Economics English Club sudah dimulai sejak seleksi tingkat universitas. Pada tahap ini mereka berhasil menyisihkan mahasiswa Unila dari berbagai jurusan untuk dapat mewakili kampus ke tingkat wilayah Kopertis II di Palembang. Di tingkat Kopertis II, tim Unila harus menghadapi 23 institusi lain yang merupakan perwakilan dari provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka-Belitung untuk memperebutkan tujuh tiket ke tingkat nasional. Pada tahap ini Unila tidak hanya berhasil menjadi salah satu dari tujuh wakil Kopertis II ke tingkat nasional, mereka bahkan mampu menjadi yang terbaik dengan menjuarai kompetisi antar wilayah tersebut.
Sadar bahwa di tingkat nasional lawan yang akan dihadapi cukup berat, UKM-U English Society melakukan persiapan serius melalui latihan intensif selama 2 bulan. Pelatih dari Universitas Gajah Mada, debater Indriani Pratiwi pun didatangkan untuk mempersiapkan tim secara maksimal. Hasilnya tidak sia-sia, Unila selalu mendapatkan poin dan tidak pernah menempati peringkat terakhir pada tujuh babak preliminary di tingkat nasional. Berbekal 12 poin, Unila melaju ke babak eliminasi 16 besar kategori Novice dengan status peringkat ke-1 di kategori tersebut. Meskipun tidak mudah, Unila mampu bertahan dan mencapai babak final hingga akhirnya menyabet gelar juara NUDC 2016 kategori Novice.
Bagi Universitas Lampung, gelar ini merupakan gelar kedua mereka sepanjang keikutsertaan di ajang NUDC sekaligus menjadikan Universitas Lampung sebagai satu-satunya institusi yang mampu meraih gelar juara Novice sebanyak dua kali dalam sejarah hingga saat ini. Pada NUDC 2013 di Politeknik Sriwijaya, tim Unila yang juga diwakili oleh anggota UKM-U English Society berhasil membawa pulang gelar Novice pertamanya atas nama Hesti Setyawati (Pend. Bahasa Inggris 2009) dan Vianna Maria Ursula (Akuntansi 2011) sebagai debater serta Elok Waspadani (Pend. Matematika 2012) sebagai juri N1.
NUDC, atau yang sebelumnya dikenal sebagai National University English Debate Championship adalah kompetisi debat berbahasa Inggris yang diselenggarakan dan dibiayai secara penuh oleh Dirjen DIKTI. Kompetisi ini mempertemukan 114 kampus perwakilan 14 Kopertis yang ada di Indonesia dalam sebuah format debat British Parliamentary di mana dalam setiap ruangan akan ada 4 tim yang bertanding. Semua tim harus melewati tujuh babak awal yang dinamakan babak preliminary untuk selanjutnya diperingkat berdasarkan poin yang diraih. Tim yang masuk 32 besar berhak berkompetisi pada kategori Open di mana Universitas Indonesia menjadi juara pertama untuk kategori ini disusul oleh Universitas Gajah Mada, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Brawijaya sebagai juara kedua, ketiga dan keempat. Keempat kampus tersebut berhak menjadi wakil Indonesia dan dibiayai secara penuh oleh DIKTI untuk mengikuti World University Debate Championship yang tahun ini akan diselenggarakan di Belanda. Di lain pihak, gelar pembicara terbaik jatuh pada Revian Wirabuana dari Universitas Katolik Parahyangan.
Untuk tim di luar kategori Open, mereka masih mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di kategori Novice dengan beberapa syarat tambahan, diantaranya tim tersebut belum pernah melaju ke babak perdelapanfinal kompetisi debat tingkat nasional apa pun. Tim Unila yang secara keseluruhan menempati peringkat 34 di babak preliminary (peringkat 1 kategori Novice), akhirnya berhak melanjutkan kompetisi hingga akhirnya sukses meraih gelar juara di kategori tersebut. Dengan diraihnya gelar juara tersebut diharapkan akan semakin banyak mahasiswa Unila yang termotivasi untuk tidak hanya belajar berbahasa Inggris tapi juga berkecimpung dalam ranah berpikir kritis.
Hasil lengkap NUDC 2016 dapat dilihat di:
http://tabs.altairtechlab.com/nudc2016/standing.html
Daftar Juara NUDC Kategori Novice 7 tahun terakhir
2010: Universitas Bengkulu
2011: STBA Teknokrat, Lampung
2012: Universitas Negeri Yogyakarta
2013: Universitas Lampung
2014: Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya
2015: Universitas Kristen Duta Wacana
2016: Universitas Lampung
Daftar Juara NUDC Kategori Open 8 tahun terakhir
2009: Institut Teknologi Bandung
2010: Universitas Diponegoro
2011: Universitas Bina Nusantara
2012: Universitas Bina Nusantara
2013: Universitas Bina Nusantara
2014: Universitas Indonesia
2015: Universitas Gajah Mada
2016: Universitas Indonesia












