fauzan_
Ketua Program studi di luar domisili (PDD) Universiitas Lampung, Ir. Fauzan Murdapa, M.T.

(Unila) : Tim pembina program studi di luar domisili (PDD) akan mengakomodasi keinginan mahasiswa di Mesuji untuk melakukan kunjungan ke Universitas Lampung (Unila). Ini diungkapkan Ketua PDD Ir. Fauzan Murdapa, M.T., usai melaksanakan monitoring dan evaluasi di daerah perbatasan Lampung-Sumatera Selatan itu, akhir Januari lalu.

“Dalam monev kemarin mereka menyampaikan keinginannya untuk melihat kampus, rektor, beserta jajarannya. Kita apresiasi keinginan ini, mereka kan mahasiswa Unila juga. Mekanismenya nanti seperti apa akan kita bahas lebih lanjut, karena ini kan menyangkut dana,” ujar Fauzan ketika ditemui di ruang BAPSIK Unila, Selasa (4/2).

PDD merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk memeratakan pendidikan tinggi dan dikhususkan bagi bidang vokasi atau diploma. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) sebagai perpanjangan tangan pemerintah, dalam penerapannya menunjuk perguruan tinggi di beberapa provinsi untuk melakukan pembinaan program studi di luar domisili, minimal satu di setiap kabupaten.

Pada 2013 lalu Dikti juga mengamanatkan Universitas Lampung untuk mengadakan pembinaan serupa di Kabupaten Pringsewu dan Mesuji. Adapun dua program studi (prodi) yang diselenggarakan yakni Diploma II (D2) Arsitektur Lansekap dan Teknik Mesin. Saat ini proses pendidikan di kedua daerah tersebut sudah berjalan satu semester sejak dimulai November tahun lalu.

Dosen Teknik Mesin Unila ini mengatakan, karena pengadaan lahan berikut pembangunannya masih dalam proses, saat ini kegiatan belajar mengajar mahasiswa PDD di dua kabupaten itu masih berlangsung di lokal sementara. Sebanyak 97 mahasiswa di Kabupaten Mesuji masih menggunakan gedung SMA Tanjungraya sedangkan 30 mahasiswa di Pringsewu memakai gedung SMK Pelita dan SMKN Gading.

“PDD ini sebagai cikal bakal berdirinya akademi komunitas. Mesuji dan Pringsewu terpilih karena usulan dari masyarakatnya yang aktif menyuarakan agar dibangun akademi komunitas di sana,” ungkap Fauzan.

R. Sigit Krisbintoro, M.I.P., yang juga anggota tim pembina PDD Unila menambahkan, saat ini tim bekerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing tengah menyiapkan syarat-syarat wajib yang harus dipenuhi. Di antaranya kesanggupan pemerintah setempat untuk sharing dana minimal 10 persen dari anggaran Dikti.

Selanjutnya, menyiapkan lahan minimal 3 ha yang diperuntukkan bagi pembangunan gedung kampus, hingga menyiapkan tenaga pendidik dan administrasi kependidikan. Unila selaku pembina juga akan membantu mempersiapkan prasyarat lainnya seperti naskah akademik, organisasi dan tata kerja, naskah statuta, dan studi kelayakan.

“Syarat-syarat mana yang perlu dibuat, ya, kita buat. Tapi kami selaku pembina kalau tidak mendapat dukungan pemda juga akan sulit. Termasuk bukan hanya dukungan dana, tapi SDM seperti tenaga dosen hingga tenaga administrasi kependidikan,” kata dia.

Dalam monitoring dan evaluasi di Kabupaten Mesuji lalu, tim PDD diterima langsung Bupati Mesuji Khamamik didampingi panitia persiapan Akademi Komunitas (AK) Slamet Sulaiman. Tim terdiri dari Ketua PDD Ir. Fauzan Murdapa, M.T., R. Sigit Krisbintoro, M.I.P., Kepala Biro Perencanaan Drs. Mardi Syahperi, M.M., Basrowi, Fajrianto, M.T., dan Tarkono, M.T. selaku Ketua Prodi D2 Teknik Mesin sekaligus dosen pengajar.

Dalam kesempatan itu orang nomor satu di Mesuji ini menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan PDD. Antusiasme diungkapkan Khamamik melalui komitmennya untuk menyediakan SDM terbaik, menyiapkan masterplan pembangunan gedung, hingga mempercepat proses sertifikat tanah.

Bahkan untuk menyemangati masyarakat agar semakin terpacu menimba ilmu sampai perguruan tinggi, Pemerintah Kabupaten Mesuji berani menyubsidi biaya pendidikan selama tahun pertama. “Artinya keinginan pemerintah daerah untuk memperluas pengetahuan, wawasan, dan memperbaiki hidup masyarakat itu sangat besar,” tandas Sigit.[] Inay