(Unila): Isu sampah plastik telah menjadi sorotan dalam pengelolaan sampah global. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Tim MBKM Membangun Desa bekerja sama dengan Himaki FMIPA Unila menginisiasi kegiatan pembuatan ecobrick sebagai solusi kreatif untuk mengurangi sampah plastik di Desa Rejomulyo. Kegiatan ini dilaksanakan selama periode empat bulan, dimulai dari September hingga Desember 2023.

Pada 24 September 2023, Tim MBKM BKP Membangun Desa bersama Himaki FMIPA Unila mengadakan kegiatan sosialisasi di Balai Desa Rejomulyo. Acara ini dihadiri peserta MBKM Membangun Desa, Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaki), serta pihak desa, seperti Kepala Desa Rejomulyo Tushandoro, Sekretaris Desa Hartono, dan ibu-ibu PKK Dusun, dan PKK Desa Rejomulyo. Turut hadir juga dosen-dosen Jurusan Kimia FMIPA Unila.

Dalam sesi sosialisasi, narasumber utama Dr. Dra. Ilim, M.S., dari Jurusan Kimia FMIPA Unila, memberikan materi tentang pengelolaan sampah, jenis, dan kelemahan plastik. Kegiatan bertujuan agar masyarakat desa dapat memahami cara pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan sampah di rumah, dengan harapan dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah pencemaran.

Eksekusi konsep ecobrick dilakukan dengan memotong sampah plastik menjadi ukuran kecil, kemudian memadatkannya di dalam botol plastik air mineral 600 ml dengan bantuan kayu atau bahan lain hingga mencapai berat 200-220 gram. Ecobrick yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti meja, bangku, alas pot bunga, gerbang, dan sebagainya. Selain manfaat praktisnya, ecobrick yang telah terbentuk juga memiliki potensi nilai jual.

Proyek ini bukan sekadar upaya pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi langkah kreatif dalam memberikan solusi berkelanjutan bagi masalah lingkungan. Pentingnya memastikan penggunaan sampah kering dan bersih menjadi poin utama dalam proses pembuatan ecobrick, demi mencegah pembusukan dan risiko penyebaran bakteri di dalam botol.

Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan kerja sama lintas sektor, proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain dalam upaya mengelola sampah plastik secara efektif dan berkelanjutan. [Rilis]