(Unila) : Universitas Lampung (Unila) kembali menggelar Ujian Masuk Lokal (UML) pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Sejak dibukanya pendaftaran pada 8 Juli lalu, terdapat tiga program studi (Prodi) pada Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) yang membuka jalur mandiri ini.
“Baru FEB saja yang membuka kelas di UML. Itu berlaku untuk kelas mandiri maupun paralel. Buat prodi yang lain, kami juga masih menunggu kepastian selanjutnya,” ujar Koordinator Humas Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Unila Muhamad Komarudin, S.T.,M.T., kemarin.
Kepala UPT Pusat Komputer (Puskom) Unila ini memaparkan, untuk tahun ajaran 2014/2015 FEB Unila menyediakan 170 kursi bagi mahasiswa baru kelas mandiri maupun pararel di UML. Rincinya, prodi ekonomi pembangunan sebanyak 50 kursi, akuntansi 60 kursi, dan manajemen 60 kursi.
Komar menjelaskan, hampir sama seperti tahun lalu, tahun ini Unila akan menerima 5.776 mahasiswa baru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.200 calon mahasiswa baru pada delapan fakultas yang ada di lingkungan Unila rencananya diserap melalui UML.
Ia menambahkan, alokasi calon mahasiswa dari UML masih mengacu pada keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, di mana pembagian kuota penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah 50 persen melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), 30 persen melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan sisanya dilakukan secara mandiri atau lokal.
“SNMPTN itu pasti 1.712 calon mahasiswa, SBMPTN juga sekitar segitu. Pengumumannya masih tunggu hasil rapat (rektorat). Tapi dipastikan alokasi UML 20 persen dari kuota total penerimaan mahasiswa baru. Tahun ini kita ikut regulasi yang dijalankan majelis rektor dalam kepanitian bersama seleksi masuk perguruan tinggi,” paparnya.
Terkait besaran sumbangan bantuan pendidikan yang diberikan oleh mahasiswa baru dari jalur UML juga tidak mengalami perubahan. Seperti di tahun akademik 2013-2014, untuk Fakultas Kedokteran besarnya sumbangan minimal Rp100 juta sedangkan untuk tujuh fakultas lainnya minimal Rp10 juta.[] Inay