(Unila) : Dalam rangka menentukan standar harga barang dan jasa sebagai data dukung pelaksanaan kegiatan di lingkungan Universitas Lampung, kampus setempat menggelar Focus Discussion Group (FGD) di Ruang Sidang Rektorat Unila, Selasa (19/12/2017).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan TIK Unila Prof. Mahatma Kufepaksi mengatakan, untuk menentukan pengadaan harga barang dan jasa perlu adanya standarisasi dalam menyusun RKAKL. Pengadaan FGD ini ditujukan agar setiap unit kerja di lingkungan Universitas Lampung mengetahui standar harga barang dan jasa tersebut.
Mahatma menilai, selama ini Unila belum memiliki standar tersebut sehingga ada unit kerja yang menggunakan harga berbeda dari unit kerja lainnya. Hal itu akan mempersulit subbagian perencanaan dan bisa menyebabkan Unila mendapat teguran dari kementerian keuangan.
Oleh karena itu, di pertemuan kali ini pihaknya berharap seluruh pihak terkait bisa berdiskusi dan menyamakan persepsi sehingga penyusunan RKAKL lebih efektif dan efisien.
Selain itu kegiatan ini juga bisa menjadi pedoman dalam menyusun rencana dan anggaran, kemudian dapat dimanfaatkan untuk meneliti dan mengevaluasi rencana kebutuhan, serta memermudah penyusunan RKA.
“Saya mengimbau unit kerja memesan barang yang benar-benar berkualitas. Kemudian lakukan perbandingan dari beberapa sumber harga agar diketahui batas harga tertinggi, sehingga keborosan dan kebocoran dapat dihindari dan kita tidak merugikan negara,” tegasnya.
Kegiatan turut dihadiri Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Harsono Sucipto, S.H., M.H., Kepala Biro Umum dan Keuangan Sariman, S.H., Kepala Biro Akademik Drs. Mardi Syahperi, M.M., serta para wakil dekan II beserta jajarannya.[Manda_Inay/Humas]