(Unila): Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas Lampung (Unila) tengah mengembangkan program akselerasi proyek Akademisi, Bisnis, dan Government (ABG). Konsep tersebut untuk mengakomodasi karya dosen dan mahasiswa agar bisa dinikmati masyarakat luas.
Dosen Teknik Elektro Unila Muhamad Komarudin, S.T., M.T., mengatakan, pengembangan proyek ABG bertujuan memperkuat potensi riset yang dilakukan perguruan tinggi agar mencapai level maksimal yakni diterapkan luas baik oleh masyarakat maupun diproduksi massal oleh kalangan industri.
Sedangkan dari sisi pemerintah, sambung Komarudin, dengan adanya konsep ABG itu maka pemangku kebijakan dapat memberikan regulasi yang tepat dengan cara mendorong perusahaan membuat skema pengembangan produk berbasis riset perguruan tinggi.
“Sinergi ini perlu penekanan di negara kita karena program ABG sudah sangat berkembang di negara maju. Sedangkan di Indonesia termasuk daaerah Lampung masih rendah. Padahal dulu Bappeda sudah meluncurkan lomba-lomba teknologi terapan yang bisa dilanjutkan implementasinya dengan sistem ABG,” ujarnya.
Na, kata dia, sayangnya program tersebut tidak berkembang. Hal ini karena market yang minim. Sedikit sekali perusahaan yang mau mengangkat hasil inovasi riset karya perguruan tinggi. Akibatnya program (ABG) ini mati suri.
Terkait itu, imbuhnya, projek ABG perlu dihidupkan kembali agar problem yang ada di masyarakat dapat terpecahkan melalui partisipasi perguruan tinggi lewat berbagai kajian dan penelitian.
“Ini akan jadi efek bola salju, hasil penelitian dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi terasa manfaatnya. Bukan seperti menara gading, bentuknya indah dan megah tapi manfaatnya tidak terasa di masyarakat,” imbuhnya. [] Inay